creators_name: 0716011051, JUNIANTAMA ADE PUTRA type: other datestamp: 2015-07-24 01:59:46 lastmod: 2015-10-20 08:40:00 metadata_visibility: show title: Prosesi Upacara Perkawinan Dan Makna Gelar Adat Bagi Masyarakat Adat Lampung Saibatin Paksi Benawang Buay Seputih ispublished: pub subjects: General full_text_status: restricted abstract: ABSTRACT The Procession of the Marriage Ceremony and the Meaning of Traditional Title for Indigenous People of Lampung Saibatin Paksi Benawang Buay Seputih (a study in Tanjung Rusia Village, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu) By Juniantama Ade Putra In Lampung Saibatin Indigenous people from ancient to present, the principle of patrilineal descent is not done by all full members of it. Some members of the Indigenous community Lampung Saibatin embrace the switch-over marriage form (patrilineal Alternerend), known as the two forms of marriage; they are Jojokh marriage and Semanda marriage. The problems of this study are how the process of Traditional Marriage Ceremony of Lampung Saibatin culture is and what the meanings of traditional title for Indigenous People in Lampung Saibatin are. Generally, this study aims to determine the marriage ceremony on Lampung Saibatin Paksi Benawang culture, and the meanings contained in their traditional title/adok. This study used qualitative research methods, where the selection of informants was purposively selected, and the informants are the persons who understand the issues and are willing to provide information. Data collecting techniques in this study are through in-depth interviews and documentation. Based on the results of this study, it showed that, first; the marriage ceremony by this indigenous people, has the several phases, the first phase is Himpun (deliberation) "includes himpun kemuakhian and himpun pemekonan", the second phase is Ngitai, the next phase is Akad Nikah, the next phase is Ngelepot Napai and followed by Ngarak, after that is granting the title/adok, the next phase is Pangan, and the last but not least is bassakh assakhan (cleaning the cooking utensils and mats on the river). Second, the meaning contained in traditional title/adok is the implementation of traditional wedding is that the brides (Punyimbang baru) have the right and duty to manage the rights and duty of their younger siblings. It is also giving the chance of someone who holds a title/adok to become a punyimbang, so he/she will have his/her status in the traditional structure. The person who has been being given the title is usually more popular, this happens because they have a role and a very important function in society. Keywords: Marriage, Degree, Indigenous ABSTRAK Prosesi Upacara Perkawinan dan Makna Gelar Adat bagi Masyarakat Adat Lampung Saibatin Paksi Benawang Buay Seputih (studi di Desa Tanjung Rusia Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu) Oleh Juniantama Ade Putra Pada masyarakat Adat Lampung Saibatin sejak dahulu hingga sekarang ini, prinsip keturunan Patrilineal tidak dilakukan oleh semua anggota sepenuhnya. Beberapa anggota masyarakat Adat Lampung Saibatin menganut bentuk Perkawinan Beralih-alih (Patrilineal Alternerend), yang dikenal dengan dua bentuk perkawinan yaitu Perkawinan Jojokh dan Perkawinan Semanda. Adapun masalah dari penelitian ini adalah bagaimana Prosesi Upacara Perkawian Adat Lampung Saibatin dan Makna Gelar Adat bagi Masyarakat Adat Lampung Saibatin. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses upacara perkawinan pada masyarakat adat Lampung Saibatin Paksi Benawang, dan makna yang terkandung dalam gelar/adok adat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana pemilihan informan dipilih secara sengaja yaitu yang memehami permasalahan dan bersedia memberikan informasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pertama; proses upacara perkawinan masyarakat adat memiliki beberapa tahapan yaitu tahap pertama himpun (musyawarah) “meliputi himpun kemuakhian dan himpun pemekonan”, tahap selanjutnya Ngitai, tahap berikutnya Akad Nikah, kemudian Ngelepot Napai, dilanjutkana Ngarak, setelah itu pemberian gelar / adok, tahap berikutnya Pangan, dan yang terakhir bassakh assakhan (kegiatan membersihkan perlengkapan masak dan tikar di sungai). Kedua; makna yang terkandung dalam gelar/adok adat adalah Pelaksanaan pernikahan adat memiliki makna bahwa mempelai (Punyimbang baru) berhak dan berkewajiban mengatur hak dan dan kewajiban adik-adiknya, Membuka kesempatan terhadadap seseorang yang menyandang gelar/adok untuk menjadi seorang punyimbang sehingga memiliki status di dalam struktur adat, penerima gelar adat biasanya lebih popular, hal ini disebabkan karena mereka memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting di dalam masyarakat. Kata Kunci : Perkawinan, Gelar, Adat date: 2012-02-04 date_type: published publication: Digital Library refereed: TRUE citation: 0716011051, JUNIANTAMA ADE PUTRA (2012) Prosesi Upacara Perkawinan Dan Makna Gelar Adat Bagi Masyarakat Adat Lampung Saibatin Paksi Benawang Buay Seputih. UNSPECIFIED. document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/1/1.%20Cover.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/2/2.%20ABSTRACT%20Inggris.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/3/3.%20ABSTRAK%20Indo.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/4/4.%20PERNYATAAN.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/5/5.%20Cover%20Dalam.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/6/6.%207.%20Pengesahan.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/7/8.%20riwayat%20penulis.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/8/10.%20Persembahan.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/9/23.%20Lampiran%20Peta%20Wilayah%20Kecamatan%20Pringsewu.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/10/22.%20Lampiran%20%20PEDOMAN%20WAWANCARA.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/11/21.%20Lampiran%20izin%20Riset.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/12/20.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/13/19.%20BAB%20VI.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/14/18.%20BAB%20%20V.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/15/17.%20BAB%20%20IV.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/16/15.%20BAB%20III%20Metode%20Penelitian.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/17/14.%20BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/18/12.%20DAFTAR%20ISI.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/19/11.%20Sanwacana.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/20/9.%20MOTTO.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/11006/21/6.%207.%20Pengesahan.pdf