@misc{eprints1102, month = {September}, title = {PENENTUAN KONDISI UDARA (LINGKUNGAN) MENGGUNAKAN CITRA RGB }, author = {THONY WISUDAWAN STEVENSON SAGALA Tiopan Sagala }, address = {Universitas Lampung}, publisher = {Fakultas Teknik}, year = {2013}, url = {http://digilib.unila.ac.id/1102/}, abstract = {Pada saat suatu citra ditangkap oleh kamera contohnya dengan kamera digital, akan sangat sulit untuk menilai suatu kondisi lingkungan tersebut apakah kondisi lingkungan tersebut termasuk dalam keadaan bersih atau tercemar oleh faktor lingkungan seperti gas buang kendaraan bermotor, debu, maupun faktor lain yang mempengaruhi kondisi lingkungan maupun mempengaruhi hasil citra yang didapatkan. Diharapkan dengan suatu penelitian didapatkan solusi untuk mengetahui kualiats udara pada lingkungan dari sebuah citra pada penelitian ini dilakukan pada lokasi Lembah Hijau dan Lokasi Bambu Kuning. Dari suatu citra dapat dilihat tingkat noise/derau, dan nilai signal to noise ratio (SNR) dengan melalui proses pada program Matlab sehingga dari hasil SNR yang didapat diharapkan dapat disimpulkan kondisi lingkungan tersebut, dengan bantuan alat pendukung seperti hygrometer (pengukur suhu dan kelembaban) dan solarmeter (pengukur intensitas cahaya). Pada dasarnya citra warna tersusun atas tiga warna utama yaitu merah, hijau dan biru, dimana kombinasi dari ketiga warna tersebut menghasilkan gambar warna yang lebih bervariasi seperti yang sering kita lihat. Dalam hal ini, sebuah warna didefinisikan dengan jumlah dari intensitas ketiga warna pokok RGB yang diperlukan untuk membentuk suatu warna. Akan dilakukan juga penelitian dengan tambahan filter optis warna merah, hijau, biru dan RGB, yang bertujuan untuk membandingkan hasil setiap citra dengan filter optis dan tanpa filter (citra asli) Dari hasil penelitian didapatkan data yang cukup memadai sehingga dapat dihipotesa bahwa pada lokasi Bambu Kuning kondisi udara lebih buruk dibandingkan dengan lokasi Lembah Hijau, hal ini terlihat dari histogram yang menunjukkan pada lokasi lembah hijau nilai piksel pada histogram yang didapatkan tinggi dan pada pola histogram juga terlihat pola pada histogram Lembah Hijau cenderung bergeser kekanan dan Bambu Kuning bergeser kekiri. Dan pada kedua lokasi terlihat dari histogram pada jam 10 adalah waktu paling berpengaruh yang merubah pola histogram cenderung bergeser kekiri. Kata kunci : citra, pengolahan citra, filter optis RGB, SNR, histogram } }