%0 Thesis %9 Other %A 0615021058, Dhimas Cahyo Wibowo %B Teknik %D 2012 %F eprints:11361 %I Universitas Lampung %T ANALISIS KEKUATAN FATIK BAJA KARBON RENDAH AISI 1020 DENGAN TIPE ROTARY BENDING %U http://digilib.unila.ac.id/11361/ %X Fatik merupakan fenomena terjadinya kerusakan material karena pembebanan yang berulang-ulang. Diketahui bahwa apabila pada suatu logam dikenai tegangan berulang, maka logam tersebut akan patah pada tegangan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan tegangan yang dibutuhkan untuk menimbulkan perpatahan pada beban statik. Kerusakan akibat beban berulang ini disebut patah lelah (fatigue failures), karena umumnya perpatahan tersebut terjadi setelah periode pemakaian yang cukup lama. Tegangan berulang pada poros menyebabkan poros dapat mengalami patah lelah (fatigue failure) pada periode kerja tertentu. Kegagalan yang disebabkan oleh kelelahan lebih berbahaya daripada kegagalan statis dikarenakan kegagalan tersebut terjadi tanpa peringatan terlebih dahulu, secara tiba-tiba dan menyeluruh. Lebih dari 90% penyebab kegagalan mekanik disebabkan oleh kegagalan lelah. Penelitian dilakukan menggunakan alat uji fatik dengaan tipe rotary bending. Material yang di analisis adalah baja karbon rendah AISI 1020. Tegangan yang diberikan pada pengujian ditentukan berdasarkan ultimate tensile stress (UTS) baja karbon rendah AISI 1020. Dari data spesifikasi baja karbon rendah AISI 1020 diketahui nilai ultimate tensile stress (UTS) adalah 440 MPa. Pengujian dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dengan 4 (empat) tegangan yang berbeda. Variasi tegangan yang diberikan adalah 40 %, 50%, 60%, 70% dari ultimate tensile stress (UTS). Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi atau menentukan kelelahan dari baja yaitu tegangan yang diterima, struktur mikro, suhu operasi, proses pemesinan dan lain sebagainya. Pada pengujian fatigue baja karbon rendah AISI 1020 dengan tipe rotary bending ini aspek yang banyak menentukan umur lelah dari baja adalah kondisi operasi, proses pemesinan dalam pembuatan spesimen dan tegangan yang diberikan. Faktor lain seperti getaran dapat menyebabkan penjalaran crack semakin cepat sehingga menyebabkan baja tidak memiliki fatik limit pada pengujian dengan beban rendah.