%0 Generic %9 Other %A Edo Firnanda, 0914081054 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2015 %F eprints:11427 %I FAKULTAS PERTANIAN %T KAJIAN TANDA KEBERADAAN TIDAK LANGSUNG KELELAWAR PEMAKAN BUAH (Megachiroptera) DI SUB BLOK PERHUTANAN SOSIAL HUTAN PENDIDIKAN KONSERVASI TERPADU TAHURA WAN ABDUL RACHMAN %U http://digilib.unila.ac.id/11427/ %X ABSTRAK Studi tentang sisa pakan kelelawar pemakan buah telah dilaksanakan di Sub Blok Perhutanan Sosial Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura Wan Abdul Rachman pada bulan Desember 2014 sampai Maret 2015. Survei langsung dilakukan untuk tanda keberadaan tidak langsung dan Jaring kabut dilakukan untuk mengetahui jenis kelelawar. Tiga jenis kelelawar pemakan buah yang ditemukan dari famili Pteropodidae yaitu Cynopterus horsfieldii, Cynopterus sphinx dan Macroglossus sobrinus. Tujuh jenis tumbuhan sisa pakan kelelawar dengan enam jenis dikonsumsi daging buah dan satu jenis dikonsumsi bagian daun. Jenis tumbuhan pakan tersebut meliputi luwingan (Ficus hispida), duku (Lancium domesticum), jambu bol (Syzygium malaccense), jambu air (Syzygium aqueum), jambu biji (Psidium guajava), ketapang (Terminalia cattapa), dan dadap (Erythrina lithosperma). Buah luwingan (Ficus hispida) adalah buah yang paling banyak dijadikan kelelawar sebagai pakannya. Kata kunci : Kelelawar pemakan buah, tanda keberadaan tidak langsung, Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu, Tahura Wan Abdul Rachman. ABSTRACT Study on fruit bats’ food remains was conducted in Sub Blok Perhutanan Sosial Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura Wan Abdul Rachman in December 2014 – March 2015. Direct survey was done for indirect signs and mist net for bat species. Three bats species found were family Pteropodidae, Cynopterus horsfieldii, Cynopterus sphinx and Macroglossus sobrinus. Seven food remains identified were six fruits and one leaf. The food plants are luwingan (Ficus hispida), duku (Lancium domesticum), jambu bol (Syzygium malaccense), jambu air (Syzygium aqueum), jambu biji (Psidium guajava), ketapang (Terminalia cattapa), and dadap (Erythrina lithosperma). Luwingan (Ficus hispida) is the most consumed. Keywords: Fruit bats, indirect signs, Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu, Tahura Wan Abdul Rachman.