%A 1014111045 Muhammad Pebriansyah %T PENGARUH SEX REVERSAL MENGGUNAKAN HORMON 17?-METILTESTOSTERON TERHADAP INTENSITAS WARNA IKAN CUPANG (Betta sp.) JANTAN XX DENGAN JANTAN XY %X ABSTRAK Ikan cupang (Betta sp.) merupakan ikan hias air tawar asli Asia Tenggara yang kini menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia. Ikan cupang jantan memiliki intensitas warna yang lebih tinggi dari pada betina. Populasi ikan cupang monoseks jantan dapat diperoleh melalui metode sex reversal (betina menjadi jantan). Akan tetapi diduga ikan cupang jantan hasil sex reversal kemungkinan akan memiliki intensitas warna yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sex reversal menggunakan hormon 17?-metiltestosteron terhadap intensitas warna ikan cupang jantan genotipe XX hasil sex reversal dengan ikan cupang jantan asli genotipe XY. Rancangan penelitian yang digunakan terdiri atas 2 perlakuan dengan 3 ulangan. Penentuan nilai pengamatan intensitas warna ikan cupang dilakukan dengan cara membandingkan warna asli ikan dengan kertas warna Modified Toka Colour Finder (M-TCF) yang diamati oleh 5 orang pengamat untuk keakuratan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sex reversal menggunakan hormon 17?-metiltestosteron terhadap intensitas warna ikan cupang jantan XX dengan jantan XY. Secara keseluruhan, rerata hasil pengamatan intensitas warna untuk P1 (dengan sex reversal) sebesar 18.33 dan P2 (tanpa sex reversal) sebesar 28.33, hal ini menunjukkan bahwa P1 memiliki kecerahan warna yang lebih rendah dari P2. Kata kunci :Ikan cupang, Sex reversal, 17?-metiltestosteron, Modified Toka Colour Finder (M-TCF), Intensitas warna. ABSTRACT Fighting fish (Betta sp.) is endemic fresh water fish of Southeast Asia that has become one of Indonesias export commodities. Male fighting fish has brighter colour then the female. Mono-sexual male fighting fish population can be obtained through sex reversal method (female to male). However, male fighting fish suspected sex reversal results will likely have a low color intensity. This study aims to determine the effect of sex reversal using 17?-methyltestosterone hormone toward colour intensity of male fighting fish with XX genotype as the results of sex reversal and the original male fighting fish XY genotype. The research design consisted of 2 treatments with 3 replications. The determination of the observations grade toward the colour intensity of fighting fish is done by comparing the original colour of the fish using coloured paper Modified Toka Colour Finder (M-TCF) which were observed by 5 observers for the accuracy of the data. The results showed that there is significant effect of sex reversal using 17?-methyltestosterone hormone toward the colour intensity of the male fighting fish XX to XY males. On the whole, the mean observed colour intensity for P1 (with sex reversal) is 18.33 and P2 (without sex reversal) is 28.33, it shows that the P1 has lower brightness than P2. Keywords :Fighting fish, Sex reversal, 17?-methyltestosterone, Modified Toka Colour Finder (M-TCF), Colour intensity. %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2015 %I FAKULTAS PERTANIAN %L eprints11684