%0 Generic %A ., Kartika L. P. Bangun %C Universitas Lampung %D 2013 %F eprints:1182 %I Fakultas Pertanian %T ANALISIS PERMINTAAN SEMANGKA MERAH TANPA BIJI DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDAR LAMPUNG %U http://digilib.unila.ac.id/1182/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan semangka merah tanpa biji, (2) Elastisitas permintaan semangka merah tanpa biji. Lokasi penelitian dilaksanakan di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung. Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga sebanyak 77 responden dengan metode aksidental. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah model Log-Linier dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pembelian semangka yang dilakukan dipengaruhi tidak hanya dari anggota keluarga saja, tetapi lingkungan dan penjual juga mempengaruhi pembelian konsumen. Jenis buahbuahan yang tersedia di pasar selain buah semangka adalah melon, jeruk, apel, pepaya, dan mangga. Frekuensi pembelian buah-buahan, konsumen yang membeli buah dua kali seminggu sebanyak 25 konsumen, tidak menentu sebanyak 18 konsumen, satu kali seminggu sebanyak 16 konsumen, tiga kali seminggu sebanyak 14 konsumen, setiap hari sebanyak 3 konsumen, dan empat kali seminggu 1 konsumen. Sebagian besar konsumen membeli semangka sendiri dua kali sebulan, (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan semangka di Kota Bandar Lampung adalah harga semangka, harga apel, jumlah anggota keluarga dan pendapatan rumah tangga, (3) Elastisitas harga semangka terhadap permintaan semangka bersifat barang elastis karena nilainya lebih besar dari satu yaitu sebesar |-2,008|. Elastisitas silang semangka terhadap apel bersifat komplementer karena elastisitas silangnya bernilai negatif dan kurang dari satu yaitu sebesar -0,007. Elastisitas pendapatan semangka bersifat barang normal karena nilainya lebih besar dari nol dan bernilai positif 0,344. Kata kunci: permintaan, semangka merah tanpa biji, elastisitas, ibu rumah tangga, pasar tradisional