TY - JOUR ID - eprints12173 UR - http://digilib.unila.ac.id/12173/ A1 - 0714012056, Rahmi Nuryanti Y1 - 2012/03/03/ N2 - Abstrak Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan salah satu komoditi hortikultura penghasil bunga potong yang banyak digemari dan cukup terkenal sehingga berpotensi untuk dikembangkan secara kormesial. Kendala utama dalam pengembangan gladiol adalah pada perbanyakan tanaman, karena subang gladiol memiliki masa dormansi dan produksi subang yang sedikit. Pemberian benziladenin (BA) merupakan salah satu usaha untuk mempersingkat masa dormansi dan juga dapat meningkatkan jumlah subang untuk pertanaman berikutnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) mengetahui varietas gladiol yang mampu menghasilkan tunas dan subang lebih banyak, (2) mengetahui konsentrasi BA yang mampu menghasilkan tunas dan subang lebih banyak, (3) mengetahui respons dua varietas gladiol terhadap masing-masing konsentrasi BA yang diberikan. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang Kecamatan Tanjungkarang Barat Bandar Lampung, pada bulan April sampai bulan November 2011. Perlakuan dirancang dalam faktorial (2x4) dengan menggunakan rancangan teracak sempurna (RKTS). Faktor pertama adalah varietas gladiol yang terdiri dari varietas Fatimah (VF) dan varietas Hunaena (VH). Faktor kedua konsentrasi benziladenin yang terdiri dari berbagai konsentrasi yaitu 0 ppm (b0), 40 ppm (b4), 50 ppm (b5), dan 60 ppm (b6). Data analisis dengan sidik ragam diuji lanjut dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Fatimah menghasilkan produksi subang lebih banyak sebesar 3,74 buah, sedangkan pada varietas Hunaena menghasilkan 2,39 buah. Pemberian benziladenin pada konsentrasi 60 ppm menghasilkan jumlah tunas dan produksi subang lebih banyak. Respons varietas Fatimah dan varietas Hunaena tanpa pemberian memberikan nilai tertinggi pada variabel jumlah floret, diameter floret, dan panjang tangkai. Kata kunci: Benziladenin (BA), gladiol varietas Fatimah dan Hunaena Abstract Gladiolus (Gladiolus hybridus L) is one of the horticulture plants well known for cut flowers production, so t is very potential to be developed commercially. The main obstacle in the development of gladiolus is the propagation of plants, because gladiolus cormel has a dormancy period and a low number of seedlings. Giving benzyladenine (BA) is one effort to shorten the dormancy period and to increase the number of cormel production for the next planting. The research was aimed at determining (1) which gladiolus varieties producing more corms and cormels, (2) which concentration of BA is able to produce more corms and cormels, (3) the response of two gladiolus varieties for each applied concentration of BA. The research was conducted in Gunung Terang Village, sub district West Tanjung karang Bandar Lampung, starting from April to November 2011. The treatment was designed in a factorial (2x4) using a randomized complete block design (RKTS). The first factor was varieties of gladiolus composed of Fatimah (VF) and Hunaena varieties (VH). The second factor was benzyladenine concentration consisting of 0 ppm (b0), 40 ppm (b4), 50 ppm (b5), and 60 ppm (b6). Data analysis of variance was tested further by LSD at 5% level. The results showed that Fatimah variety produced more cormel at 3.74, while the Hunaena variety produced 2.39. The application of benzyladenine at a concentration of 60 ppm produced highest number of corms and seedlings production. Without benzyladenine, both varieties produced the highest value in a number of florets, floret diameter, and length of the flower stalk. Keyword: Benzyladenine (BA), gladiol varieties Fatimah and Hunaena JF - Digital Library TI - RESPONS VARIETAS GLADIOL (Gladiolus hybridus L) TERHADAP PEMBERIAN BENZILADENIN (BA) PADA PERRTUMBUHAN TUNAS DAN PRODUKSI BIBIT GLADIOL AV - restricted ER -