%0 Journal Article %A 0714041048, Muhammad Furqon %D 2012 %F eprints:12208 %J Digital Library %T PENGARUH BEBERAPA ISOLAT Metarhizium anisopliae (Metch.) Sorokin TERHADAP MORTALITAS KEPIK PENGISAP BUAH KAKAO (Helopeltis theivora Waterhouse) %U http://digilib.unila.ac.id/12208/ %X Abstrak Pengisap buah kakao (Helopeltis theivora Waterhouse) merupakan salah satu hama utama pada tanaman kakao, sehingga keberadaannya perlu diwaspadai. Kehilangan hasil akibat hama tersebut mencapai 36% pada tahun pertama, dan pada tahun berikutnya dapat mencapai 61 – 75%. Berdasarkan pentingnya tanaman kakao untuk dibudidayakan karena nilai ekonomisnya yang tinggi, maka perlu pengendalian secara intensif terhadap hama yang menyerang. Dan salah satu pengendalian yang baik adalah penggunaan musuh alami, salah satunya adalah entomopatogen Metarhizium anisopliae, cendawan ini dikenal sebagai insektisida mikroba. Cendawan yang berasal dari inang atau daerah geografis berbeda akan berbeda pula daya virulensinya terhadap serangga. Penelitian yang dilakukan pada Agustus 2011 ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, kerapatan, viabilitas dan virulensi Metarhizium anisopliae dari beberapa tempat berbeda, terhadap mortalitas hama kepik pengisap buah kakao (Helopeltis spp.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter yang paling tinggi laju pertumbuhannya dan menunjukkan perbedaan yang nyata adalah isolat dari Bantul, dengan rata-rata 8,862 cm (6 hsi). Kerapatan konidia jamur tidak menunjukkan perbedaan yang nyata akan tetapi secara rata-rata isolat dari UGM dengan 9,667 x 108/ml yang relatif paling tinggi dari isolat lainnya. Viabiltas konidia Metarhizium anisopliae juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, akan tetapi secara rata-rata isolat yang relatif lebih unggul dari yang lainnya adalah isolat dari UGM dengan nilai mencapai 72,258%. Sedangkan tingkat virulensi dapat dilihat dari persentase mortalitas Helopeltis spp., yang relatif tertinggi daya virulensinya adalah isolat dari UGM, dengan hasil rata-rata mencapai 81.25%. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat virulensi isolat dari Tegineneng, Gadingrejo, UGM, Bantul, dan trimurjo tidak berbeda nyata antara satu sama lainnya, dengan hasil virulensi terhadap serangga Helopeltis spp. yaitu berkisar antara 61,250% - 81,250%. Kata kunci: Metarhizium anisopliae, musuh alami, entomopatogen, diameter, kerapatan, viabilitas, mortalitas. Abstract Suckers cocoa (Helopeltis theivora Waterhouse) is one of the main pests on cocoa, so its presence should be alerted. In the first year losses caused of pests reaching 36%, and the next year may reaching 61 -75%. Based on the importance of cocoa plantation to cultivate because of it has high economic value, so it is necessary to control pests intensively attacking. And one of good control is using natural enemies, one of them is entomopathogenic Metarhizium anisopliae (Metch.) Sorokin. This fungus is known as a microbial insecticide. Fungi are from different hosts or geographic regions will also be different the virulence of the insect. The research conducted in August 2011 aims to determine the growth rate, density, viability and virulence of Metarhizium anisopliae (Metch.) Sorokin from several different places, on mortality of cocoa fruit suckers (Helopeltis theivora Waterhouse). The results showed that diameter of the highest growth rate and show the real difference is the isolates from Bantul, with an average of 8.862 cm (6 hsi). The density of fungal conidia does not show real difference but in average isolates from UGM with 9.667 x 108/ml relatively highest of the other isolates. Conidias viability of Metarhizium anisopliae (Metch.) Sorokin also does not show real differences, but on average isolates are relatively more superior than other is of the isolates from UGM with the value reaching 72.258%. While virulence rate can be seen from the mortality percentage of Helopeltis theivora Waterhouse. Which relatively highest and its virulence is the isolates from UGM, with the average result reaching 81.25%. The result showed that the level of virulence of isolates from Tegineneng, Gadingrejo, UGM, Bantul, Tegineneng, Gadingrejo, UGM, Bantul, and Trimurjo is not real difference among each other that is around 61,250% - 81,250%. Key words: Metarhizium anisopliae, natural enemies, entomopathogenic, diameter, density, viability, mortality.