%0 Journal Article %A 0814013164, MARYO GUNAWAN %D 2012 %F eprints:12233 %J Digital Library %T PENGARUH BENZILADENIN DAN ASAM INDOL ASETAT PADA PERBANYAKAN TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) var. KASERSART IN VITRO %U http://digilib.unila.ac.id/12233/ %X Abstrak Ubi kayu merupakan tanaman yang dapat dijadikan sumber energi yang jumlahnya semakin terbatas dari waktu ke waktu. Namun produksi ubi kayu rendah karena terbatasnya jumlah varietas unggul yang beredar di masyarakat yang sebenarnya jumlah melimpah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memperbanyak varietas ubi kayu dengan teknik kultur jaringan. Masalah yang dihadapi pada perbanyakan ubi kayu dengan teknik kultur jaringan adalah belum ketahui secara pasti konsentrasi BA dan IAA yang dapat memacu pertumbuhan dan perbanyakan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh pemberian BA dalam merangsang pertumbuhan dan perbanyakan ubi kayu, 2) mengetahui pengaruh penambahan IAA pada pertumbuhan dan perbanyakan ubi kayu, 3)mengetahui pengaruh interaksi BA dengan IAA dalam memacu pertumbuhan dan perbanyakan ubi kayu. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pelaksanaannya dimulai dari bulan Mei hingga bulan September 2011. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (3x2) dalam rancangan teracak lengkap (RAL). Satuan percobaan berupa satu botol kultur. Faktor pertama adalah pemberian Benziladenine (BA) dengan konsentrasi 0,2 ; 0,4 ; dan 0,8 mg/l. Faktor kedua meliputi pemberian 0 ; 1 mg/l indol acetic acid (IAA). Setiap perlakuan diulang tiga kali dan setiap satuan percobaan sedikitnya 3 botol kultur yang masing-masing berisi dua eksplan. Data pada masing-masing perlakuan dihitung nilai tengahnya dan dianalisis ragam dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) penambahan BA 0,4 mg/l memberikan jumlah buku terbanyak yaitu 9,22 buku/eksplan yang tidak berbeda dengan BA 0,4 mg/l + IAA 1 mg/l dan BA 0,8 mg/l + IAA 1 mg/l yang secara berturut-turut menghasilkan 8,83 buku dan 8,17 buku/eksplan. (2) Penambahan IAA 1 mg/l memberikan panjang tunas tertinggi sebesar 3,06 cm dan berbeda dengan tanpa IAA yaitu 2,23 cm. (3) Penambahan 0,2 – 0,4 mg/l BA yang dikombinasikan dengan 1 mg/l IAA menghasilkan jumlah buku yang sama, sedangkan bila 0,8 mg/l BA dikombinasikan dengan 1 mg/l IAA menghasilkan peningkatan jumlah buku yang signifikan. Kata kunci : BA, IAA, Kultur jaringan ubi kayu