%A Andra Neza 0614061017 %J Digital Library %T PENENTUAN TINGKAT PENGGUNAAN MINERAL MIKRO ORGANIK TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI RANSUM PADA SAPI PEDAGING %X Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan menentukan tingkat penggunaan mineral mikro organik dalam ransum terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan efisiensi ransum sapi pedaging Brahman cross. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli?Oktober 2011, bertempat di kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Analisis sampel ransum dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 ekor sapi pedaging dengan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL), 4 perlakuan dan 4 ulangan, data yang diperoleh diuji dengan analysis of variance (ANOVA), kemudian dilanjutkan dengan uji Polinomial ortogonal. Adapun perlakuan yang diberikan yaitu : R0 : Ransum basal (20% hijauan + 80% konsentrat); R1 : Ransum basal + Mineral mikro organik (Zn, Cu, Se, dan Cr)* ? kali; R2 : Ransum basal + Mineral mikro organik (Zn, Cu, Se, dan Cr)* 1 kali; R3 : Ransum basal + Mineral mikro organik (Zn, Cu, Se, dan Cr)* 1? kali rekomendasi NRC (1998). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) penambahan mineral mikro organik dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan efisiensi ransum sapi pedaging; namun memiliki nilai positif karena pada setiap perlakuan cenderung meningkatkan rata-rata konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan efisiensi ransum sapi pedaging; (2) penggunaan mineral mikro organik dalam ransum dengan tren yang meningkat ( 0, ?, 1, 1?) menghasilkan nilai rata-rata konsumsi ransum, PBB, dan ER yang meningkat pula pada sapi perlakuan. %D 2012 %L eprints12317