%A ASRI NURMALASARI 0614031018
%J Digital Library
%T KAJIAN KEMANTAPAN AGREGAT TANAH DAN KERAPATAN ISI
PADA PENGOLAHAN TANAH DAN MULSA
PADA PERKEBUNAN TEBU
%X Abstrak

Pertanaman tebu secara terus menerus dan penggunaan alat berat yang kerap pada
pengolahan tanah dan panen dapat menurunkan produktivitas dan kualitas lahan.
Salah satu upaya konservasi lahan perkebunan adalah dengan pengaplikasian
mulsa bagas dan sistem olah tanah yang tepat. Bagas dapat digunakan sebagai
mulsa karena memiliki C/N rasio yang tinggi, sehingga sulit terdegradasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penerapan pengolahan tanah
dan penambahan mulsa bagas terhadap kemantapan agregat dan kerapatan isi
tanah pada perkebunan tebu. Penelitian ini dirancang secara split plot dalam
rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 kali ulangan. Petak utama yaitu
sistem olah tanah, yang terdiri dari tanpa olah tanah (T0) dan olah tanah intensif
(T1). Anak petak adalah aplikasi mulsa bagas, yang terdiri dari tanpa mulsa
bagas (M0) dan mulsa bagas 80 t ha-1 (M1). Adapun kombinasi perlakuan yang
diterapkan adalah sebagai berikut: T0M0 = tanpa olah tanah + tanpa mulsa bagas,
T0M1 = tanpa olah tanah + mulsa bagas 80 t ha-1, T1M0 = olah tanah intensif +
tanpa mulsa bagas, dan T1M1 = olah tanah intensif + mulsa bagas 80 t ha-1. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem olah tanah dan pemberian mulsa
bagas tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan C-organik. C-organik tanah
rendah yaitu 0.72 % hingga 1.09 %, sementara stabilitas kemantapan agregat
tanah bervariasi dari tidak mantap sampai sangat mantap.
Kata Kunci : kerapatan isi, kemantapan agregat, mulsa bagas, olah tanah intensif,
dan tanpa olah tanah.









Abstract

Intensive tillage system and heavy machinery in sugarcane plantation, especially
during land preparation and harvesting could reduce land productivity and soil
quality. These problems could be encounter by baggase application and proper
tillage system. Baggase to be used because it has high C/N ratio, so it is difficult
to degrad. The purpose of this experiment is to study the effect of tillage system
and baggase application on soil aggregate stability and bulk density in sugarcane
plantation. This experiment was designed in split plots within randomized block
design (RBD) with 5 replications. The main plot was tillage system, which
consists of no tillage (T0) and intensive tillage (T1). While the subplot was the
bagasse application with the rate of 80 t ha-1 (M1). So the combination of
treatment applied as follows: T0M0 = no tillage + no mulch bagasse, T0M1 = no
tillage + bagasse mulch 80 t ha-1, T1M0 = intensive tillage + no mulch bagasse,
and T1M1 = intensive tillage + bagasse mulch 80 t ha-1. The result showed there
was no significant defferent among the treatments on C-organic content, bulk
density and soil aggregate stability. C-organic content was low between 0.72 %
until 1.09 %, while the soil aggregate stability varied from weak to strong.
Key Word: bulk density, aggregate stability, baggase mulch, soil tillage intensive,
and no tollage.
%D 2012
%L eprints12397