%0 Generic %A 0814061021, Triyan Suradi Sutoyo %D 2012 %F eprints:12498 %T PENGARUH PERSENTASE PEMBERIAN RANSUM PADA SIANG DAN MALAM HARI TERHADAP PERSENTASE POTONGAN KARKAS AYAM JANTAN TIPE MEDIUM DI KANDANG PANGGUNG %U http://digilib.unila.ac.id/12498/ %X Abstrak Indonesia merupakan daerah tropis, dimana pada siang hari suhu panas dan pada malam hari suhu dingin. Apabila suhu panas, ayam akan sedikit mengonsumsi ransum tetapi apabila suhu dingin, ayam cenderung ingin makan. Apabila dilakukan pemberian ransum yang optimal maka akan berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase pemberian ransum siang dan malam hari terhadap persentase potongan karkas ayam jantan tipe medium, serta mengetahui level persentase pemberian ransum siang dan malam hari yang terbaik terhadap persentase potongan karkas ayam jantan tipe medium. Penelitian dilaksanakan selama 7 minggu dari dari 28 November--16 Januari 2012, di kandang panggung milik Rama Jaya Farm, Karang Anyar, Kabupaten Lampung Selatan. Ayam yang digunakan adalah ayam jantan tipe medium strain MB 502 sebanyak 288 ekor dengan rata-rata bobot awal 109,97±10,30 g/ekor dan koefisien keragaman sebesar 9,4%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Langkap (RAL), terdiri atas tiga perlakuan, dengan ulangan sebanyak enam kali, yaitu R1 : pemberian ransum 30% siang dan 70% malam, R2 : pemberian ransum 50% siang dan 50% malam, R3 : pemberian ransum 70% siang dan 30% malam. Data yang dihasilkan dianalisis dengan analisis ragam, apabila dari analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan terhadap pemberian ransum siang dan malam hari nyata pada taraf 5%, maka analisis dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh tidak nyata (P>0,05) persentase pemberian ransum siang dan malam hari terhadap persentase potongan dada, paha atas, paha bawah, dan sayap, sebaliknya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase potongan punggung. Persentase pemberian ransum siang dan malam hari tidak memberikan pengaruh terbaik terhadap masing-masing perlakuan.