@misc{eprints12554, month = {Februari}, title = {PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG MELALUI SINERGI PEMBERDAYAAN MASYARARAT PEDESAAN : Studi Dinamika Kemitraan Petani dengan Perusahaan Pakan Ternak di Kabupaten Lampung Timur}, author = {Muhammad Luthfi 0714021056}, year = {2012}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/12554/}, abstract = {Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengkaji dinamika kemitraan pengembangan agribisnis jagung Program Sinergi Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (Sibermas) yang sudah berlangsung antara Gapoktan Harapan Jaya dengan perusahaan pakan ternak di Desa Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribawono Kabupaten Lampung Timur, (2) mengkaji keragaan agribisnis jagung dan pendapatan petani jagung setelah Program Sibennas berakhir, dan (3 ) mengidentifikasi serta menganalisis nilai ekonomi lahan (land rent) jagung dan ubi kayu sebagai altematif penggunaan lahan di lokasi penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Bandar Agung, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur pada bulan Desember 2011 - Januari 2012. Jumlah sampel sebanyak 60 responden, terdiri dari 30 petani jagung dan 30 petani ubi kayu. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis pendapatan usahatani dan analisis nilai ekonomi lahan (land rent). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kemitraan pengembangan agribisnis jagung Sibermas, yang sudah berjalan dengan baik, sulit untuk terns dilanjutkan, karena menemui beberapa kendala di lapangan yang mengganggu jalinan kemitraan. (2) Sistem agribinis jagung tetap berlangsung setelah berakhimya program Sibermas, namun terdapat kendala pada dua subsistem, yaitu (a) susbsistem penyediaan input benih, petani harus membayar langsung biaya benih tersebut karena petani tidak mendapat pinjaman modal produksi yang dibayar pada saat panen seperti pada saat hermitra. (b) Subsistem pemasaran dan pengolahan pasca panen, peran Gapoktan Harapan Jaya kurang aktif seperti pada saat kemitraan Sibermas. Pendapatan rata-rata dan nisbah penerimaan (R/C) atas biaya total usahatani jagung adalah Rp.3.431.139,26 per hektar dan 2,01. (3) Land rent ubi kayu 1,42 kali lebih besar daripada land rent jagung dan tambahan pendapatan yang tidak diperoleh oleh petani jagung adalah sebesar Rp. 2.851.515,00 per tahun. Kata Kunci : Kemitraan, sinergi pemberdayaan masyarakat pedesaan, jagung, nilai ekonomi lahan (land rent), ubi kayu Abstract This study aimed to: (1) examine the dynamics of com agribusiness development partnerships Rural Community Empowerment Synergy Program (Sibermas) which has been going on between Gapoktan Harapan Jaya with feed companies in Bandar Agung Village of Bandar Sribawono District, East Lampung Regency, (2) review com agribusiness and farmers' income after Sibermas program ends, and (3) identify and analyze land rent of com and cassava as an alternative land use on research. The study was conducted in Bandar Agung village, Bandar Sribawono district, East Lampung regency in December 2011 - January 2012. The number of samples as much as 60 respondents, consists of 30 com farmers and 30 cassava farmers. The research used descriptive qualitative analysis and quantitative analysis. Quantitative analysis that is used is the analysis of farm income and land rent. The results showed that: (1) Partnership Sibermas com agribusiness development, which has been running well, it is difficult to continue, because it encountered several obstacles on the ground that interfere partnership. (2) the system of com agribusiness persists after the end of the program Sibermas, but there is a constraint on two subsystems, namely (a) susbsistem provision of seed inputs, farmers have to pay directly the cost of the seed because farmers do not get a loan to be paid upon production of such crops in when partnering, (b) Subsystem marketing and post harvest processing, the role of Harapan Jaya Gapoktan less active as when the partnership Sibermas. Average income and revenue ratio (R / C) the total cost of farming com is Rp.3.431.139, 26 per hectare and 2.01. (3) Land rent of cassava 1.42 times bigger than land rent of com, and additional revenues that are obtained by com fanners was Rp. 2,851,515.00 per year. Keywords: Partnership, the synergy of empowerment of rural communities, com, land rent, cassava. } }