%A PENGARUH PENGELOLAAN PENETASAN TERHADAP FERTILITAS DAN DAYA TET 0814061024 %J Digital Library %T PENGARUH PENGELOLAAN PENETASAN TERHADAP FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK MOJOSARI %X Abstrak Penetasan telur merupakan suatu proses biologis yang kompleks untuk menghasilkan generasi baru dalam usaha untuk pengembangan ternak unggas yang berkesinambungan. Penetasan dapat dilakukan dengan metode alamiah (induk), metode buatan (mesin tetas) atau metode kombinasi. Berdasarkan pengalaman Kelompok Peternak Rahayu dengan metode kombinasi yaitu mengeramkan telur di induk kemudian dilanjutkan ke mesin tetas dapat menghasilkan fertilitas dan daya tetas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh proses pengelolaan penetasan kombinasi pengeraman 7 dan 10 hari di entok kemudian dilanjutkan ke mesin tetas terhadap fertilitas, susut tetas (weight loss), daya tetas, dan bobot tetas telur itik mojosari dan (2) mengetahui pengaruh terbaik antara pengeraman 7 dan 10 hari di induk entok terhadap fertilitas, susut tetas, daya tetas, dan bobot tetas telur itik mojosari. Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu pada 27 April--30 Mei 2012, bertempat di Desa Sidodadi, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran. Telur yang digunakan adalah telur itik mojosari sebanyak 160 butir dengan rata-rata bobot telur 66,70--67,27g. Penelitian ini menggunakan 2 rancangan perlakuan, yaitu P1: Pengeraman dengan entok selama 7 hari kemudian dilanjutkan ke dalam mesin tetas, P2: Pengeraman dengan entok selama 10 hari kemudian dilanjutkan ke dalam mesin tetas, masing-masing perlakuan terdiri dari 20 satuan percobaan dan setiap satu satuan percobaan terdiri dari 4 butir telur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t-student pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan: (1) perlakuan pengeraman di entok 7 dan 10 hari kemudian dilanjutkan ke mesin tetas memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap fertilitas, susut tetas, daya tetas, dan bobot tetas telur itik mojosari serta (2) perlakuan pengeraman di entok 7 dan 10 hari kemudian dilanjutkan ke mesin tetas memberikan pengaruh yang sama baiknya terhadap fertilitas, susut tetas, daya tetas, dan bobot tetas telur itik mojosari. %D 2012 %L eprints12637