title: POTENSI REDUKSI EMISI GAS RUMAH KACA MELALUI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA DI PROVINSI LAMPUNG creator: 0814071005, Dwi Cahyani subject: description: Abstrak Proses degradasi anaerobik bahan organik menghasilkan biogas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dan ampas sebagai pupuk organik. Proses ini juga memberikan peluang besar dalam upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui substitusi LPG untuk memasak dan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menilai kinerja digester biogas berdasarkan nilai TS, VS, COD, produksi biogas serta komposisi biogas dan 2) menghitung potensi penurunan emisi GRK menggunakan digester biogas skala rumah tangga di Provinsi Lampung dengan menggunakan kotoran sapi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua jenis digester biogas skala rumah tangga; digester tipe balon plastik dan digester kubah permanen. Keempat digester berlokasi di Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran dan di Desa Marga Lestari, Kelurahan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Produksi harian biogas diukur dengan memanfaatkan manometer U. Komposisi biogas (CH4, COo, dan N2) dianalisis menggunakan Gas Chromatography- GC 2014 Shimadzu. Nilai TS dan VS diukur dengan menggunakan oven Memmert dan furnace 1300 Barnstead Thermolyne. Sedangkan COD diukur menggunakan spektrofotometer HACH DR 4000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penurunan degradasi limbah berdasarkan nilai TS, VS dan COD adalah senilai 38,62%, 30,69%, dan 50,9 %. Biogas sebanyak 1.543 liter mampu dihasilkan oleh sebuah digester biogas per hari. Kandungan CH4, CO2 dan N2 pada biogas secara berurutan adalah sebesar 53,61%, 31,35 % dan 15,04 %. Sebuah digester biogas skala ramah tangga memiliki nilai GWP sebesar 7.314,3 kg setara CO2. Nilai tersebut setara dengan penghematan LPG sebanyak 240,7 kg per tahun. Lebih lanjut, ampas sebanyak 6.482,4 kg kering setara dengan kandungan 90,8 kg N, 71,3 kg P, dan 51,9 kg K dapat digunakan sebagai pupuk organik. Akhimya, didapatkanlah nilai GWP potensial Provinsi Lampung sebesar 1,4 juta ton setara CO2 yang senilai dengan 17,73% target penurunan emisi GRK Sektor Pertanian Nasional. Keywords: emisi, gas rumah kaca, biogas, kotoran sapi,GWP Abstract The process of anaerobic degradation of organic matter produces biogas which can be used as fuel and residues as organic fertilizer. This process also provides great opportunities in efforts to reduce greenhouse gas (GHG) emissions through the substitution of LPG for cooking and organic fertilizer. This study aimed to 1) assess the performance of the biogas digester based on the value of TS, VS, COD, biogas production and biogas composition and 2) calculate the potential reduction of GHG emissions using household-scale biogas digesters in Lampung province by using cow dung. This research was conducted using two types of household biogas digesters, namely balloon type digester and fixed dome digester. Two fixed dome digesters located in Pesawaran Indah Village, Subdistrict of Padang Cermin, District of Pesawaran and two balloon type digester located in Marga Lestari Village, Subdistrict of Jati Agung, District of South Lampung. Daily production of biogas was measured by using a U type water manometer. Biogas composition (CH4, C02, and N2) was analyzed by using Gas Chromatography (GC 2014 Shimadzu). The values of TS and VS were measured using a Memmert oven and 1300 Barnstead Thermolyne furnace. While HACH DR 4000 spectrophotometer was used to analyse COD. The results showed that the degradation rate of TS, VS and COD were 38,62%, 30,69%, and 50,9% respectively. Daily production of biogas was 1543 liters equivalent to 240,7 kg of LPG saving per year. Biogas composition including CH4, C02 and N2 were respectively about 53,61%, 31,35% and 15,04 %. Furthermore, 6482,4 kg of slurry which is equivalent to 90,8 kg N, 71,3 kg P and 51,9 kg K can be used as organic fertilizer. A household biogas digester had a GWP reduction value of 7314,3 kg of CO? equivalence. This meant that GWP reduction value by applying family size biogas digester throughout Lampung province was about 1,4 million tonnes of C02 equivalence, equal to 17,73% of national GHG emission reduction targets from only agricultural sector. Keywords: emissions, greenhouse gasses, biogas, cow dung, GWP date: 2012-02-04 type: Skripsi type: PeerReviewed format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/1/ABSTRACT.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/2/ABSTRAK.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/3/COVER%20DALAM.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/4/COVER.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/5/DAFTAR%20GAMBAR.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/5/DAFTAR%20ISI..pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/6/PENGESAHAN.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/7/BAB%201.%20PENDAHULUAN.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/8/BAB%202.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/9/BAB%203.%20METODE%20PENELITIAN.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/10/BAB%204.%20HASIL%20DAN%20PEMBAHASAN.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/11/BAB%205.%20KESIMPULAN.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/12762/12/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf identifier: 0814071005, Dwi Cahyani (2012) POTENSI REDUKSI EMISI GAS RUMAH KACA MELALUI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA DI PROVINSI LAMPUNG. UNSPECIFIED. relation: http://digilib.unila.ac.id/12762/