%0 Generic %9 Other %A Faradia Indratni, 0743033023 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2015 %F eprints:12911 %I FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN %T PERISTIWA TALANGSARI DI WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR TAHUN 1989 %U http://digilib.unila.ac.id/12911/ %X Peristiwa Talangsari yang terjadi di dusun Cihideung pada tahun 1989 merupkan peristiwa kelam yang pernah terjadi di Lampung. Peristiwa ini berawal dari adanya penolakan yang dilakukan oleh Warsidi ketika dipanggil untuk menghadap pemerintah dalam hal ini kepala desa terkait dengan pengajian yang dilakukannya di dusun Cihideung. Keadaan ini semakin keruh ketika pemerintah setempat mulai menaruh curiga terhadap aktivitas jema’ah dalam pengajian tersebut. Kemudian situasi menjadi tidak menentu yang akhirnya membuat pemerintah merasa perlu melakukan tindakan yang berujung pada terjadinya peperangan antara jema’ah Warsidi dengan aparat (Danrem Garuda Hitam Lampung). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah yang menjadi faktor penyebab terjadinya Peristiwa Talangsari di Way Jepara Lampung Timur Tahun 1989. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab Peristiwa Talangsari di Way Jepara Lampung Timur Tahun 1989. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, teknik kepustakaan dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif Berdasarkan hasil dari data-data yang diperoleh, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa peristiwa Talangsari di Way Jepara Lampung Timur tahun 1989 disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu berupa SARA (Suku, Agama, Ras, Antar golngan), keadilan/kemanusiaan, situasi politik, dan protes pada negara. Adapun yang menjadi faktor penentu penyebab Peristiwa Talangsari di Way Jepara Lampung Timur Tahun 1989 adalah faktor SARA (Suku,Agama,Ras, Antar golongan), Perbedaan pemahaman mengenai ajaran Islam telah melahirkan sikap antipati terhadap sebuah kelompok pengajian yang di pimpin oleh Warsidi dan faktor situasi politik Orde Baru yang dirasa telah merusak kemurnian agama Islam serta gagal menyejahterakan rakyat.