%0 Generic %A Nursahid, TITO YASSIN %C Universitas Lampung %D 2013 %F eprints:1302 %I Fakultas Pertanian %T PENGARUH KOMPOSISI GAS TERHADAP LAJU RESPIRASI PISANG JANTEN PADA PENYIMPANAN ATMOSFER TERMODIFIKASI %U http://digilib.unila.ac.id/1302/ %X Laju respirasi pada umumnya digunakan sebagai indikator laju metabolisme pada komoditi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi gas terhadap laju respirasi serta perubahan total asam, tingkat kemanisan dan tingkat kekerasan pisang janten yang disimpan pada dua suhu yang berbeda (suhu ruang (29 o C) dan suhu dingin (15 o C)). Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga September 2013 di Laboratorium Bioproses Pasca Panen, Universitas Lampung. Pisang janten tua optimalyang digunakan pada penelitian ini didapatkan dari Kecamatan Negeri Sakti Lampung Selatan. Laju respirasi di ukur menggunakan spektrofotometer denganmengukur absorbansi CO . Total asam ditentukan dengan metode titrasi NaOH 0,1 N. Tingkat kemanisan di ukur menggunakan alat refraktometer. Tingkat kekerasan di ukur menggunakanalat fruit hardness tester. 2 Hasil menunjukkan pada masing-masing komposisi laju respirasi pisang janten meningkat selama penyimpanan pada kedua suhu. Nilai total asam pisang janten terlihat menurun pada suhu ruang tetapi terlihat fluktuatif pada suhu dingin. Tingkat kemanisan pisang janten masing-masing perlakuan komposisi gas terlihat meningkat pada kedua suhu. Tingkat kekerasan masing-masing komposisi gasterlihat menurunselama penyimpanan pada kedua suhu. Atmosfir termodifikasi dapat mempertahankan umur simpan pisang janten selama 12 hari pada suhu ruang dan 26 hari pada suhu dingin. Komposisi gas terbaik pada penyimpanan atmosfir termodifikasi untuk pisang janten yaitu 4 % O 2 , 5 % CO 2 , dan 91 % N 2 (dalamvolume) pada 15 o C. Pada kondisi tersebut laju respirasi meningkat dari 19 mg/kg/jam pada hari ke-2 menjadi 80,07 mg/kg/jam pada hari ke-26. Total asam terlihat fluktuatif dengan nilai total asam 1,55 % pada hari ke-2 menjadi 1,78 % pada hari ke-26. Tingkat kemanisan meningkat dari 8,6 o Brix pada hari ke-2 menjadi 19,67 o Brix pada hari ke-26. Tingkat kekerasan menurun dari 3,07 kg.s/mm pada hari ke-2 menjadi 2,81 kg.s/mm pada hari ke-26. Kata Kunci : Atmosfer termodifikasi, komposisi gas, laju respirasi, total asam, tingkat kemanisan , tingkat kekerasan.