@article{eprints13060, month = {Maret}, title = { RELASI ANTAR AKTOR GOVERNANCE DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA AIR BAWAH TANAH MELALUI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) }, author = {GURUH LEO WIBOWO 0916041037}, year = {2012}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/13060/}, abstract = { ABSTRAK RELASI ANTAR AKTOR GOVERNANCE DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA AIR BAWAH TANAH MELALUI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) (Studi Kasus di kelurahan Langkapura Kota Bandar Lampung) Oleh GURUH LEO WIBOWO Konservasi pada dasarnya merupakan suatu perlindungan terhadap alam dan mahluk hidupnya. Ancaman banjir Kota Bandar Lampung dan dampak dari buruknya kemampuan tanah menyerap air dan sedikitnya ruang terbuka hijau (RTH) maka perlu adanya konservasi sumber daya air di Kota Bandar Lampung. Konservasi Sumber Daya Air melalui Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) dilakukan di Kelurahan Langkapura, Kelurahan Langkapura adalah daerah resapan air yang mencakup wilayah Kota Bandar Lampung. Program Lubang Resapan Biopori (LRB) melibatkan banyak stakeholders yang terkait (multistakeholders). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan Relasi Antar Aktor Governance Dalam Konservasi Sumber Daya Air Bawah Tanah Melalui Lubang Resapan Biopori (LRB)(Studi Kasus di kelurahan Langkapura Kota Bandar Lampung) dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini. Metode yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara wawancara mendalam dokumentasi serta Observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Relasi Antar Aktor Governance Dalam program LRB di Kelurahan Langkapura kurang berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat melalui tolak ukur pencapaian prinsip governance yaitu Partisipasi dalam pelaksanaan program ini di dominasi oleh aktor non-pemerintahan yaitu sebagai aktor pelaksana LSM Mitra Bentala, Lembaga Donor oleh Mercy Corps dan The Rockefeller Foundation. Guruh Leo Wibowo Transparansi dalam sosialisasi masyarakat yang tidak memahami program ini masih cukup sedikit, namun Responsif dan akuntabilitas Pemerintah Swasta dan Masyarakat dalam pembuatan program LRB berjalan cukup baik. Dalam pelaksanaan Program LRB terdapat kendala, pertama internal yaitu tidak terpenuhi sarana dan pra sarana penutup LRB dan rendahnya partisipasi masyarakat akibat ketidaktahuan akan program LRB. Kedua Eksternal tidak adanya peraturan pendukung seperti perwali dan perda, kurangnya peran pihak swasta dalam program ini. Kata Kunci: Relasi, governance, konservasi, LRB. } }