%0 Thesis %9 Other %A 0543023030, TIEN PUSPITASARI %B FKIP %D 2010 %F eprints:13266 %I Universitas Lampung %T PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS %U http://digilib.unila.ac.id/13266/ %X Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kimia di SMA Perintis 2 Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa rata-rata nilai penguasaan konsep materi pokok larutan elektrolit dan redoks Tahun Pelajaran 2008-2009 sebesar 55,51. Siswa yang memperoleh nilai 60 hanya 37,93%. Kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan untuk pelajaran kimia adalah 100% siswa memperoleh nilai 60. Diketahui bahwa proses pembelajaran pada materi larutan elektrolit dan redoks didominasi oleh guru, hal tersebut menyebabkan siswa kurang aktif dilibatkan dalam proses pembelajaran, seperti bertanya, memberikan pendapat, dan menjawab pertanyaan, serta menyebabkan siswa tidak terlatih menggunakan keterampilan generik sains (KGS) seperti bahasa simbolik, hukum sebab akibat, inferensia logika, dan membangun konsep. Salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan KGS siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan redoks adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik NHT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) peningkatan persentase tiap jenis aktivitas on task, (2) peningkatan persentase tiap jenis indikator keterampilan Tien Puspitasari generik sains siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan redoks, dan (3) ketercapaian ketuntasan belajar melalui pembelajaran kooperatif teknik NHT. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Data dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif yang berupa data aktivitas on task siswa yang diungkap melalui lembar observasi aktivitas siswa dan data kuantitatif berupa data KGS siswa yang diungkap melalui tes KGS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif teknik NHT dapat meningkatkan (1) rata-rata persentase tiap jenis aktivitas on task siswa dari siklus ke siklus, (2) persentase tiap jenis indikator KGS siswa yaitu bahasa simbolik, hukum sebab akibat,inferensia logika, dan membangun konsep dari siklus ke siklus, (3) ketuntasan belajar siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan redoks.