@article{eprints13889, title = {RUMAH GADANG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT ADAT KOTO BARU NAGARI KOTO BARU KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN SUMATERA BARAT }, author = {Defrimen 0543033014}, year = {2010}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/13889/}, abstract = {ABSTRAK Rumah gadang merupakan rumah adat tradisional masyarakat Sumatera Barat yang memiliki makna budaya tinggi dengan bentuk atapnya menyerupai tanduk kerbau atau bergonjong, Rumah Gadang juga memilki bentuk fisik yang sangat besar serta mempunyai fungsi yang sangat besar bagi penghunyinya yaitu sebagai tempat tinggal, tempat mufakat, tempat melaksanakan upacara adat, serta merawat anggota sakit serta dijadikan sebagai monumen. Rumah Gadang juga merupakan lambang hidup bersaman, tujuan bersama,cara bersama serta merupakan tempat pembinaan pribadi seseorang dan menjadi pusat kehidupan dan kerukunan suatu kaum sekaligus simbol atau filosofis. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah pola bangun atap Rumah Gadang dalam kehidupan masyarakat adat Koto Baru Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan Sumatera barat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pola bangun atap Rumah Gadang dalam kehidupan masyarakat adat Koto Baru Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bangun atap Rumah gadang dalam kehidupan masyarakat adat Koto Baru Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan tekhnik pengumpulan data melalui tekhnik observasi, tekhnik wawancara dan dokumentasi, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa Rumah Gadang Koto Baru memilki pola bangun atap dalam kehidupan masyarakat adat Koto Baru Nagari Koto Baru, dengan bentuk atap bergonjong yakni terdiri dari empat gonjong dan enam gonjong yang merupakan cerminan dua kelarasan yaitu Koto Piliang dan Bodi Chaniago, dengan struktur atap yang berbentuk pelana terdiri dari kerangka struktur atap yang miring dengan ijuk sebagai bahan atap yang disusun berlapis. } }