@misc{eprints13921, month = {September}, title = {PENGARUH JENIS DAN KERAPATAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS HYPOMA 2}, author = {1114121076 Eka Erliyana}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2015}, url = {http://digilib.unila.ac.id/13921/}, abstract = {Kacang tanah merupakan tanaman kacang-kacangan yang permintaannya menduduki urutan kedua setelah kedelai. Namun, produktivitas kacang tanah yang dihasilkan Indonesia masih rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya produksi tanaman kacang tanah yaitu keberadaan gulma. Gulma dalam budidaya tanaman kacang tanah memiliki daya saing yang bersifat merugikan bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Tingginya penurunan hasil terhadap produksi kacang tanah dapat dipengaruhi oleh jenis dan kerapatan gulma. Penelitian ini disusun untuk mengetahui: (1) pengaruh jenis gulma terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah varietas Hypoma 2, (2)pengaruh kerapatan gulma terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah varietas Hypoma 2, (3) ada atau tidak adanya interaksi antara jenis dan kerapatan gulma dalam mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kacang tanah varietas Hypoma 2. Penelitian dilaksanakan di Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Universitas Lampung dari bulan Januari?Mei 2015. Eka Erliyana Perlakuan ini disusun secara faktorial dalam Rancangan Petak Berjalur (Strip Plot Design) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah tiga jenis gulma yaitu Asystasia gangetica, Cyperus rotundus, dan Rottboellia exaltata dan faktor kedua adalah satuan kerapatan gulma yaitu 0, 10, 20, 40, dan 80 gulma/m 2 Eka Erliyana . Data dianalisis dengan analisis ragam, bila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5\%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis gulma yang berbeda menentukan tingkat kompetisi dalam menekan tinggi tanaman kacang tanah pada 9 MST. Kehadiran gulma Rottboellia exaltata mengakibatkan tinggi tanaman kacang tanah mengalami etiolasi. (2) Kerapatan 80 gulma/m 2 menekan tinggi tanaman pada 3 MST, jumlah daun kacang tanah pada 3 dan 9 MST, bobot polong hampa berturut-turut sebesar 10; 16; 25; dan 68\%, dan mengalami keterlambatan dalam umur berbunga. Kerapatan 40 gulma/m 2 menekan tinggi tanaman pada 9 MST dan bobot brangkasan kering kacang tanah sebesar 7 dan 23\%. (3) Terdapat interaksi antara jenis dan kerapatan gulma dalam mempengaruhi tinggi dan jumlah daun pada 6 MST, bobot polong basah, bobot polong kering oven, bobot polong isi, bobot polong kering per petak dan bobot 100 butir kacang tanah. } }