%0 Thesis %9 Other %A 0543041013, Fatwa Ashari Firmansyah %B FKIP %D 2011 %F eprints:14653 %I Universitas Lampung %T SIFAT TOKOH DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA %U http://digilib.unila.ac.id/14653/ %X Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sifat tokoh dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo dan bagaimana kelayakannya sebagai bahan ajar bahasa dan sastra Indonesia di SMA. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sifat tokoh dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo dan kelayakannya sebagai bahan ajar bahasa dan sastra Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penggambaran tokoh dilakukan dengan dua cara, yaitu analitik dan dramatik. Sumber data penelitian ini adalah novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo, tebal 450 halaman, terbit 2009, penerbit PT Diva Press, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sifat tokoh Faisal adalah pemalu, tekad kuat, mudah terharu, peduli, rela berkorban, bijaksana, suka merenung, sopan santun, percaya diri, pembohong, sabar dan berpikir besar; (2) sifat tokoh Pambudi adalah tekad kuat, bijaksana, sabar, suka merenung, jujur, dan peduli; (3) sifat tokoh Marpepeng adalah tekad kuat, sabar, jujur, peduli, dan pemalu; (4) sifat tokoh Wahyudi adalah tekad kuat, sabar, jujur, dan peduli; (5) sifat tokoh Kania adalah bijaksana, tekad kuat, peduli, dan baik hati; (6) sifat tokoh Bu Mutia adalah ramah, penyayang, dan bijaksana; (7) sifat tokoh Karisma adalah pemalas dan suka merenung; (8) sifat tokoh Rena adalah pemalas dan kasar; (9) sifat tokoh Yok Bek adalah sewenang-wenang dan kasar; (10) sifat tokoh Pak Cokro adalah penghasut dan pembohong. Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo relevan dijadikan alternatif bahan ajar bahasa dan sastra Indonesia di SMA karena sesuai dengan komponen dasar kegiatan belajar mengajar bahasa dan sastra Indonesia, yaitu memberikan pelajaran moral yang tinggi, memberikan kenikmatan/hiburan, memberikan ketepatan dalam wujud pengungkapan.