%0 Journal Article %A 0817021048, Novriadi %D 2012 %F eprints:14849 %J Digital Library %T EVALUASI KOMUNITAS TERUMBU KARANG DI PERAIRAN CAGAR ALAM LAUT KRAKATAU %U http://digilib.unila.ac.id/14849/ %X Abstrak Cagar Alam Laut Krakatau berada dekat dengan aktifitas vulkanik Gunung Anak Krakatu. Aktivitas seismik yang diakibatkan oleh magma chamber Gunung Anak Krakatau menyebabkan adanya goncangan – goncangan pada dasar laut yang memungkinkan bergesernya substrat yang menjadi tempat terumbu karang tumbuh, selain itu debu vulkanik akan memengaruhi kalsifikasi dan pertumbuhan karang sehingga karang yang terbentuk akan rapuh, dengan demikian maka akan menimbulkan kerentanan karang terhadap pengaruh lingkungan yang ada seperti arus dan goncangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi terkini komunitas serta keanekaragaman terumbu karang di Cagar Alam Laut Krakatau Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan yang dilakukan pada Bulan Juli sampai Oktober 2012. Pulau yang menjadi stasiun penelitian adalah Pulau Rakata. Metode yang digunakan adalah manta tow sebagai survei pendahuluan kemudian metode Line Intercept Transect (LIT) dalam pengambilan data terumbu karang. Empat titik sampling terdiri dari tiga titik di Pulau Rakata dan satu titik di Pulau Panjang, pada kedalaman tiap titik 15 dan 5 meter dengan panjang transek 50 meter searah garis pantai. Keragaman terumbu karang pada stasiun penelitian dari baik sekali hingga rusak ditemukan 27 spesies terumbu karang yang terdiri dari 7 famili dengan tutupan titik I, II, dan III adalah 90,88%, 56,54%,dan 38,32 %. Kata Kunci : Terumbu Karang, Cagar Alam Laut Krakatau, Line Intercept Transect (LIT) Abstract Anak Krakatau Marine Nature Reserve is close to the volcanic activity of Mount Anak Krakatau. Seismic activity caused by magma chamber of Mount Anak Krakatoa cause shock at the seabed that allows shifting of the substrate where the coral reefs grow, otherwise it will affect the volcanic dust calcification and coral reef growth that will form brittle, and thus will cause coral susceptibility to environmental influences such as flow and existing shocks. In addition to human activity is also thought to be one cause of damage to coral reefs in the region. The purpose of this study was to determine the current condition and diversity of coral reef communities in the Marine Nature Reserve District Rajabasa Krakatoa, South Lampung regency. This study was conducted from July to October 2012. The island became a research station is the island of Rakata. The method used is the manta tow as a preliminary survey of Line Intercept Transect method later (LIT) in the data collection of coral reefs. Three sampling points consists of three points on the island of Rakata, at a depth of 5 meters with each point transect length of 50 meters in the direction of the shoreline. From the research that has been conducted found 27 species of coral reef consisting of 7 families to cover the point I, II, and III were 90.88%, 56.54%, and 38.32%. Keywords: Coral Reefs, Marine Nature Reserve Krakatau, Line Intercept Transect (LIT)