TY - UNPB ID - eprints14887 UR - http://digilib.unila.ac.id/14887/ A1 - 0743033012, Devi Liana Y1 - 2012/12/03/ N2 - Lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia merupakan reaksi logis dan realistis sebagai antitesis terhadap eksistensi kolonialisme dengan segala manifestasinya. Sebagai bentuk antitesis (reaktif), maka konsep-konsep dan aktivitas perjuangannya akan pararel dengan praktek-praktek kolonialisme dalam berbagai dimensinya. Artinya, jika kolonialisme dalam praktenya itu bergerak dalam tiga lapangan, yakni di lapangan politik (dominasi politik), di lapangan sosial ekonomi (eksploitasi ekonomi) dan di lapangan kultural (penetrasi kultural). Pergerakan kebangsaan indonesia juga bergerak dalam tiga lapangan yang sama, yakni di lapangan politik, (ingin menumbangkan dominasi politik), di lapangan sosial ekonomi (ingin menghentikan eksploitasi ekonomi) dan di lapangan kultural (ingin menumbuhkan, memperkuat, dan mengembangkan budaya sendiri). Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, pergerakan nasional indonesia dan praktek-praktek kolonialisme Belanda kait mengkait dan antara keduanya saling mempengaruhi secara timbal balik Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh kondisi politik dan ekonomi Bangsa Indonesia terhadap pergerakan nasional dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional tahun 1920-1942. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Historis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui teknik kepustakaan dan dokumentasi sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan Pergerakan Nasional Indonesia adalah usaha dan perjuangan bangsa Indonesia dalam mewujutkan kemerdekaan atas penjajahan kolonialisme asing. Pergerakan Nasional dapat dianggap sebagai gerakan ekonomi, sosial, politik, dan kultural yang memperjelas motivasi dan orientasi aktivitas organisasi pergerakan. Pemerintah Hindia Belanda melemahkan aktivitas pergerakan yang bersifat radikal-revolusioner. Tokoh-tokoh pergerakan Indonesia banyak yang diasingkan sehingga ruang gerak baginya dan organisasinya semakin sempit. Pada masa ini terjadinya krisis ekonomi dunia (malaise) yang menyebabkan penderitaan yang begitu berat bagi rakyat Indonesia. Kesimpulan penelitian ini adalah peristiwa-peristiwa penting seperti penangkapan sejumlah tokok pemimpin organisasi pergerakan nasional tidak dapat menghentikan perjuangan para pemuda dalam mewujutkan kemerdekaan. Situasi ekonomii dan politik yang tidak jelas saat itu memang sangat mempengaruhi perjuangan para pemuda namun tidak sampai meruntuhkan semangat juangnya.. PB - Universitas Lampung M1 - other TI - TINJAUAN HISTORIS TENTANG PENGARUH KONDISI POLITIK DAN EKONOMI TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA DALAM USAHA MENUMBUHKAN KETAHANAN NASIONAL TAHUN 1920-1942 AV - restricted ER -