%0 Journal Article %A 0643033034, RIDHONI %D 2012 %F eprints:15062 %J Digital Library %T TRADISI KAKICERAN PADA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN MARGA PUGUNG TAMPAK KECAMATAN PESISIR UTARA LAMPUNG BARAT %U http://digilib.unila.ac.id/15062/ %X Di dalam masyarakat Saibatin Marga Pugung Tampak terdapat tradisi dan cara tersendiri dalam melestarikan budaya Lampung. Mereka memanfaatkan momentum lebaran sebagai ajang untuk bermaaf-maafan secara massal dan memperkenalkan budaya Lampung kepada khalayak ramai. Tradisi tersebut dikenal dengan nama kakiceran. Tradisi kekiciran merupakan suatu pentas seni dan budaya yang dilakukan oleh muli mekhanai secara turun temurun dalam rangka memeriahkan hari raya idul fitri. Tradisi ini sangat aneh bagi masyarakat yang belum mengetahui secara jelas bagaimana pelaksanaan kakiceran. Berbagai opini negatif muncul mengenai tradisi tersebut seperti pemborosan uang, pemborosan waktu dan tenaga, ekploitasi anak-anak, maupun kegiatan yang tidak bermanfaat. Opini-opini tersebut tentu saja mempengaruhi keberlangsungan tradisi ini, sehingga jika tidak diluruskan maka secara bertahap tradisi ini akan hilang. Untuk menghilangkan opini-opini negatif tersebut, kita harus melihat secara jelas mengenai makna, fungsi dan proses pelaksanaan dari tradisi kakiceran. Berdasarkan uraian di atas, muncul permasalahan sebagai berikut: (1) bagaimanakan proses pelaksanaan kakiceran? (2) apa makna dari pelaksanaan tradisi kakiceran? (3) apa fungsi tradisi kakiceran? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi kakiceran. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian di masyarakat Lampung Saibatin Marga Pugung Tampak Kecamatan Pesisir Utara Lampung Barat ketika diadakan acara kakiceran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, studi pustaka dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi kakiceran masih dilaksanakan dengan baik dan layak untuk diketahui masyarakat umum karena tradisi ini memiliki fungsi dan kegunaan dalam rangka mempertahankan budaya asli Indonesia khususnya budaya Lampung. Untuk mengetahui tradisi ini, maka dapat dilihat dari proses pelaksanaannya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tradisi kakiceran masih dilaksanakan sampai saat ini dan memiliki tiga tahap dalam proses pelaksanaannya yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penutup.