%0 Thesis %9 Other %A 1013109103, HUSEN ARIFIN %B FKIP %D 2012 %F eprints:15098 %I Universitas Lampung %T MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN STRATEGI LSQ DENGAN MEDIA EDUTAINMENT GAME BAGI SISWA KELAS V SDN 1 KUTADALOM KECAMATAN WAYLIMA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012 %U http://digilib.unila.ac.id/15098/ %X Pembelajaran IPS di kelas V SDN 1 Kutadalom, terdapat permasalahan siswa pasif dalam pembelajaran. Guru juga kurang memanfaatkan strategi dan media pembelajaran. Hasil belajar siswa rata-rata masih tergolong rendah. Rata-rata hasil belajar siswa masih dibawah KKM (<68). Persentase siswa yang tuntas belajar <85%. Oleh karena itu peneliti menerapkan strategi Learning Start with a Question (LSQ) dengan media Edutainment Game. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi LSQ dengan media Edutainment Game dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif dengan pendekatan kualitatif. Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus menggunakan langkahlangkah: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) observasi; dan (4) refleksi. Subyek penelitian adalah guru, kolaboran, dan siswa kelas V sebanyak 17 orang yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Hasil penelitian menyimpulkan penerapan strategi LSQ dengan media Edutainment Game dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Aktivitas belajar siswa siklus I 64%, meningkat menjadi 78% di siklus II. Rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 73, meningkat menjadi 84 di siklus II. Ketuntasan belajar siklus I mencapai 71% (belum tuntas), naik pada siklus II menjadi 94% (tuntas). Saran untuk kepala sekolah adalah agar dapat memotivasi guru untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Bagi guru agar menerapkan strategi LSQ dengan media Edutainment Game dalam pembelajaran khususnya IPS. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian sebelumnya sehingga pembelajaran diharapkan berjalan seoptimal mungkin.