@unpublished{eprints15163, month = {Oktober}, title = {STUDI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR}, school = {Universitas Lampung}, author = {SELLY MONALISA 0853022048}, year = {2012}, url = {http://digilib.unila.ac.id/15163/}, abstract = {Selama ini proses pembelajaran fisika yang dilakukan sering tidak mengajarkan aplikasi fisika serta menggunakan strategi belajar yang monoton hingga menyebabkan hasil belajar rendah dan katerampilan proses sains (KPS). Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dan lebih tinggi menggunakan model media teknologi informasi dan komunikasi melalui metode eksperimen. Hasil belajar siswa diukur dari nilai hasil belajar, sedangkan KPS diukur melalui observasi dari pencapaian indikator penilaian KPS yang meliputi: mengamati, merumuskan hipotesis, menginterpretasi data, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui adanya perbedaan efektivitas model media teknologi informasi dan komunikasi yang ditinjau dari keterampilan proses sains. 2) Mengetahui ada perbedaan hasil belajar siswa pada model media teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 20 Bandar Lampung, menggunakan tiga kelas eksperimen sebagai sampel yaitu kelas VII B, . Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan One-shot- case study. Teknik analisis data hasil belajar menggunakan skor rerata hasil belajar dan pengujian hipotesis menggunakan uji One Way Anova, sedangkan analisis data KPS menggunakan data rata-rata skor observasi pada proses pembelajaran dan pengujian hipotesis menggunakan uji One Way Anova. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui rerata KPS siswa pada kelas eksperimen sebesar 75,00, kelas simulasi sebesar 75,41 dan kelas video 75,78. Berdasarkan VIIc , dan VII D Selly Monalisa hasil perhitungan diketahui rerata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 72,12, kelas simulasi sebesar 72,77 dan kelas video 73,05. Dari perolehan hasil tersebut diketahui bahwa rerata KPS dan hasil belajar dengan model video lebih tinggi dibandingkan dengan model eksperimen dan simulasi. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa model video lebih efektif digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan KPS dan hasil belajar dalam pembelajaran fisika.} }