%0 Thesis %9 Other %A 0543022022, Herlin Gugus Tupli Prida %B FKIP %D 2013 %F eprints:15277 %I Universitas Lampung %T PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENUGASAN BERBASIS PETA PIKIRAN (MIND MAP) UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA %U http://digilib.unila.ac.id/15277/ %X Instrumen penugasan merupakan salah satu instrumen penilaian yang bersifat menyeluruh dan berkesinambungan. Memperkaya bentuk instrumen penugasan yang sesuai dengan perkembangan kemampuan siswa serta didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tuntutan yang harus dipenuhi guru sebagai langkah terkecil dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Herlin Gugus TP Bentuk penugasan menggunakan teknik peta pikiran (mind map) merupakan salah satu instrumen penugasan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar terutama aspek kognitif siswa. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan berbasis peta pikiran (mind map) yang berbentuk lembar kerja siswa untuk pembelajaran fisika kelas X semester genap pada pokok bahasan gelombang elektromagnetik. Metode yang digunakan disusun secara sistematis yang dikembangkan dari metode kualitatif dengan teknik pendekatan Educational Research Based Development. Tahap-tahap pengembangan berdasarkan pendekatan Educational Research Based Development kemudian diadopsi dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian tanpa mengurangi esensinya. Tahap- Herlin Gugus TP tahap tersebut yaitu: tahap studi pendahuluan, tahap perencanaan dan penyusunan produk dan tahap uji coba produk. Berdasarkan beberapa tahap pengembangan tersebut diperoleh produk akhir (lembar kerja siswa) berupa prototipe 3. Prototipe 3 berawal dari protitipe 1 yang telah lulus uji coba produk. Berdasarkan data hasil uji pendahuluan diketahui bahwa produk berkualitas baik dan layak digunakan dengan perolehan nilai uji ahli materi sebesar 2,95 dan uji ahli desain media pembelajaran sebesar nilai 3,17. Prototipe 1 diperbaiki berdasarkan saran dari para ahli. Kemudian dilakukan uji operasional kepada siswa kelas X. Berdasarkan hasil uji operasional (uji lapangan) didapatkan hasil bahwa produk prototipe 2 (lembar kerja siswa) efektif digunakan sebagai media pembelajaran yang ditunjukkan dari penilaian hasil belajar 30 siswa terdapat 26 siswa (86,67%) yang tuntas mencapai nilai KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 65 dan 4 siswa yang tidak tuntas (13,33%). Prototipe 2 diperbaiki berdasarkan saran dari para siswa sehingga menghasilkan prototipe 3 atau produk akhir.