@article{eprints15902, title = {ANALISIS PERMINTAAN DAN PENDUGAAN STRUKTUR PASAR INDUSTRI LAUNDRY ( SKALA KECIL DAN MIKRO ) DI KELURAHAN GEDUNG MENENG DAN KAMPUNG BARU BANDAR LAMPUNG}, author = {Tri Puji Nurul Imama 0511021099}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/15902/}, abstract = {ABSTRAK Sesuai dengan Undang-Undang RI No.5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian bahwa untuk mencapai sasaran pembangunan di bidang ekonomi dalam pembangunan nasional, industri memegang peranan yang menentukan dan oleh karenanya perlu lebih dikembangkan secara seimbang dan terpadu dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif serta mendayagunakan secara optimal seluruh Sumber Daya Alam, manusia, dan dana yang tersedia. Industri yang sedang berkembang di kota Bandar Lampung adalah industri jasa laundry. Saat ini jasa laundry kiloan maupun laundry modern semakin menjamur baik itu di kota besar ataupun di kota kecil. Seiring dengan kesibukan masyarakat dalam urusan bisnis, sekolah maupun rumah tangga, jasa pelayanan laundry semakin diperlukan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu harga barang itu sendiri, harga barang subtitusinya, pendapatan masyarakat, distribusi pendapatan, selera, jumlah penduduk, serta ramalan keadaan yang akan datang. Permasalahan yang diajukan penulis adalah ingin mengukur pengaruh tarif laundry (kiloan), tarif jasa cuci+setrika pembantu rumah tangga per bulan, pendapatan konsumen, kualitas pelayanan, dan jarak tempat tinggal konsumen terhadap perusahaan laundry terhadap permintaan jasa pada industri jasa laundry di Kelurahan Gedung Meneng dan Kampung Baru kota Bandar Lampung dan Bagaimana struktur pasar pada industri jasa laundry di Kelurahan Gedung Meneng dan Kampung Baru Kota Bandar Lampung? Metode analisis yang digunakan adalah ordinary least square, dilanjutkan dengan pengujian hipotesis secara parsial dan serempak melalui uji t dan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, simpulan yang dapat diberikan oleh penulis adalah bahwa hasil perhitungan dan uji statistik secara keseluruhan (uji F) pada tingkat kepercayaan 95 persen, menunjukkan bahwa nilai R? = 0,829 yang berarti bahwa variabel independen memiliki pengaruh nyata sebesar 82,9 persen terhadap permintaan laundry di Kelurahan Gedung Meneng dan Kampung Baru Kota Bandar Lampung. Sementara sisanya 17,1 persen dipengaruhi oleh faktor lain diluar model penelitian ini. Sedangkan, Menurut uji t bahwa ternyata variabel bebas tarif laundry berpengaruh negatif sebesar -2,664, tarif jasa cuci+setrika pembantu RT berpengaruh positif sebesar 3,018, pendapatan konsumen berpengaruh positif 10,420, kualitas pelayanan bepengaruh positif sebesar 2,711 dan jarak tempat tinggal konsumen terhadap perusahaan laundry berpengaruh negatif sebesar -4,593 terhadap permintaan jasa laundry pada industry laundry di Kelurahan Gedung Meneng dan Kampung Baru Kota Bandar Lampung, dapat dilihat diatas dalam pembahasan hasil. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Berdasarkan perhitungan Indeks Konsentrasi dan Indeks Herfindahl, dapat disimpulkan bahwa struktur pasar pada industri laundry di Kelurahan Gedung Meneng dan Kampung Baru kota Bandar Lampung adalah oligopoli longgar, karena berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Indeks Konsentrasi, terdapat 4 perusahaan terbesar dengan tingkat konsentrasi sebesar 33,22\%. Sedangkan pada 8 perusahaan terbesar diperoleh nilai indeks konsentrasi sebesar 49,34\%. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan Indeks Herfindahl didapatkan rasio sebesar 0,052700829 dengan kata lain IH {$\approx$} 0 maka struktur pasar yang terjadi adalah oligopoli yang mendekati struktur pasar bersaing (oligopoli longgar). } }