%0 Journal Article %A 0853033011, Elly Alpes Jusa %F eprints:16199 %J Digital Library %T ANALISIS MAKNA SIGER PADA MASYARAKAT SUKU LAMPUNG SAIBATIN DI KEPAKSIAN PERNONG PAKSI PAK SEKALA BEGHAK KECAMATAN BATU BRAK KABUPATEN LAMPUNG BARAT %U http://digilib.unila.ac.id/16199/ %X Pada masyarakat Suku Lampung Pepadun dan Saibatin terdapat beberapa perlengkapan adat dan perhiasan pengantin wanita yang digunakan pada saat upacara adat dan perkawinan. Perlengkapan adat dan perhiasan pengantin wanita dibagi berdasarkan tata rias kepala, badan, dan busana badan bagian bawah. Pada perlengkapan adat bagian kepala, pengantini wanita menggunakan sanggul malang dengan bunga melati dan mengenakan siger. Pada bagian badan, pengantin wanita menggunakan pakaian dengan warna putih atau merah, menggunakan kalung buah jukung, dan gelang burung. Sedangkan perlengkapan adat dan perhiasan bagian bawah, pengantin wanita menggunakan kain tapis atau kain tumpal yang merupakan kain tradisional masyarakat Suku Lampung serta alas kaki yang disebut selop. Salah satu perlengkapan adat di bagian kepala pengantin wanita ialah mengenakan Siger. Siger adalah Mahkota kebesaran pengantin wanita (Iskandar Syah, 2004;23). Siger (Sigokh)yaitu mahkota yang dipakai di kepala. Siger masyarakat suku Lampung Saibatin bergerigi 7 yang melambangkan 7 buay orang pesisir. Selain itu juga melambangkan kedudukan dari punyimbang yang selalu berada ditengah-tengah jukhagan dan rakyatnya.(UPTD Museum Negeri Propinsi Lampung “Ruwa Jurai”, 2004:41) Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimanakah Makna Siger pada masyarakat Suku Lampung Saibatin di Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Beghak Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna Siger pada masyarakat Suku Lampung Saibatin di Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Beghak Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Hermeneutika dengan Teknik Pengumpulan Data melalui Dokumentasi, Observasi dan Wawancara, sedangkan Teknik Analisis Data yang digunakan adalah Teknik Analisis Data Kualitatif. Elly Alpes Jusa Hasil penelitian tentang makna simbolik siger yang dipakai oleh Masyarakat Suku Lampung Saibatin di Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Beghak Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat menunjukkan bahwa Masyarakat Suku Lampung Saibatin di Kepaksian Pernong memakai siger pada saat acara-acara adat dan perkawinan yang berbahan dasar kuningan dengan warna keemasan yang melambangkan kekayaan sumber daya alam diwilayah Kepaksian Pernong. Bentuk yang memanjang pada Siger oleh Masyarakat Adat Kepaksian Pernong melambangkan adanya kedudukan adat atau Kepunyimbangan pada Masyarakat Kepaksian Pernong, sedangkan ruji di atas siger berjumlah tujuh buah merupakan perlambang dari jenjang kedudukan adat yaitu Sultan, Raja, Batin, Khadin, Minak, Kimas dan Mas. Pada ujung ruji memiliki hiasan seperti daun bambu yang melambangkan karakter masyarakat yang kuat dan memiliki eksistensi hidup yang bertahan dalam jangka waktu yang lama, sedangkan ornament hiasan pada siger yaitu ukiran yang berbentuk bunga melati lima buah dan ukiran tumbuhan pakis. Bunga melati pada ornament hiasan melambangkan kesederhanaan dan keelokan budi pekerti sedangkan jumlah bunga melati melambangkan Pandangan hidup masyarakat Lampung yaitu Piil Pesenggiri, Juluk Adok, Nengah Nyappur, Nemui Nyimah dan Sakai Sambayan. Selain ukiran yang berbentuk Bunga Melati, pada ornament hiasan siger juga terdapat ukiran Daun Pakis yang melambangkan keadaan wilayah Kepaksian Pernong yang subur.