@misc{eprints16448, month = {Desember}, title = { PENGARUH PROPORSI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) DAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) TERHADAP ORGANOLEPTIK NORI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN STANDAR Butylated Hydroxyanisole (BHA) }, author = {1114051003 Ani Agung Asmara}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2015}, url = {http://digilib.unila.ac.id/16448/}, abstract = {ABSTRAK Ani Agung Asmara Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas. Antioksidan dibedakan menjadi dua yaitu antioksidan sintetik dan alami. Saat ini penggunaan antioksidan sintetik dibatasi, sedangkan antioksidan alami menjadi alternatif yang baik untuk digunakan. Salah satu tanaman yang mengandung antioksidan adalah rumput laut (Eucheuma cottonii ) dan daun pegagan (Centella asiatica). Nori merupakan lembaran tipis yang terbuat dari rumput laut dan mulai digemari oleh masyarakat Indonesia. Rumput laut E. cottonii tidak dapat dibuat menjadi lembaran nori, sehingga dikombinasikan dengan daun pegagan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi antara daun pegagan dan rumput laut dalam pembuatan nori dengan sifat organoleptik terbaik dan aktivitas antioksidan yang tinggi. Penelitian dilakukan dengan mengkombinasikan daun pegagan dan rumput laut dengan perbandingan 90:10 (P1), 80:20 (P2), 70:30 (P3), 60:40 (P4), 50:50 (P5), 40:60 (P6), 30:70 (P7), 20:80 (P8), dan 10:90 (P9). Pengamatan yang dilakukan meliputi uji organoleptik dan aktivitas antioksidan untuk menentukan proporsi terbaik dari daun pegagan dan rumput laut. Setelah itu, nori dengan proporsi terbaik dari daun pegagan dan rumput laut dilakukan uji proksimat. Proporsi daun pegagan dan rumput laut (20:80) menghasilkan nori dengan sifat organoleptik terbaik, yaitu tekstur agak kompak (3,317), warna hijau (4,079), agak beraroma daun pegagan (2,714), penerimaan keseluruhan agak disukai (3,270), dan aktivitas antioksidan sebesar 76,70\%. Proporsi daun pegagan dan rumput laut (20:80) memiliki kadar air (16,14\%), abu (9,26\%), protein (2,62\%), lemak (0,76\%), serat kasar (16,14\%), dan karbohidrat (56,83\%). Kata kunci : Antioksidan, Centella asiatica, Eucheuma cottonii, Pegagan, Rumput laut ABSTRACT Ani Agung Asmara Antioxidants are compounds that can inhibit oxidation reactions by binding free radicals. Antioxidants can be divided into synthetic and natural antioxidants. The use of synthetic antioxidants has began to be restricted, while natural antioxidants is now being a good alternative to use. Plants that contains such many antioxidants are seaweed (Eucheuma cottonii) and pegagan (Centella asiatica). Nori is a thin sheet made of seaweed and become liked by Indonesian people. E. cottonii seaweed can not be formed into a sheet of nori, so it has to be combined with pegagan. This study aims to determine the proportion between the pegagan and nori seaweed in making the best organoleptic properties and high activity of antioxidant. This research was conducted by combining pegagan and seaweed with a ratio of 90:10 (P1), 80:20 (P2), 70:30 (P3), 60:40 (P4), 50:50 (P5), 40:60 (P6), 30:70 (P7), 20:80 (P8), and 10:90 (P9). The observational reseach are organoleptic testing and antioxidant activity to determine the best proportion of pegagan and seaweed. After that, nori with the best proportion of pegagan and seaweed continued by doing proximate analysis test. The best proportion of pegagan and seaweed (20:80) had the best organoleptic properties, which are the texture rather compact (3,317), the color is green (4,079), pegagan is rather aroma (2,714), overall acceptance is rather preferred (3,270), and antioxidant activity at 76,70\%. The best proportion of pegagan and seaweed (20:80) had moisture contents (16,14\%), ash (9,26\%), protein (2,62\%), fat (0,76\%), crude fiber (16,14\%), and carbohydrate (56,83\%). Keywords: Antioxidant, Centella asiatica, Eucheuma cottonii, Pegagan, Seaweed } }