<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . . "EVALUASI KETERSEDIAAN LAHAN BAGI PENGEMBANGAN JARAK\r\nPAGAR (Jatropha curcas L.) DI PROPINSI LAMPUNG"^^ . "Harga bahan bakar minyak (BBM) yang bersumber dari fosil mengalami kenaikan\r\nyang sangat tinggi ditunjukkan dengan semakin mahalnya harga BBM di tingkat\r\ndunia yang mencapai di atas US $ 100/barrel. Berubahnya harga minyak dunia\r\ntidak mengubah pola konsumsi akan minyak disebabkan semakin majunya\r\nteknologi yang menggunakan bahan bakar minyak. Sedangkan jumlah cadangan\r\nminyak berasal dari fosil semakin lama semakin menyusut akibat eksploitasi. Di\r\nIndonesia sendiri eksploitasi di sumur-sumur minyak bumi jika dijumlahkan\r\nmencapai 1 juta barrel per hari. Menurut Kurtubi (2008) cadangan minyak di\r\nIndonesia akan habis paling lama dalam waktu 13 tahun. Untuk itu diperlukan\r\nsuatu alternatif yang dapat memecahkan masalah ini, dan salah satunya yaitu\r\ndengan mengganti penggunaan BBM yang berasal dari fosil ke BBM yang dapat\r\ndiperbarui ketersediaannya. Salah satu yang dapat digunakan yaitu dengan\r\nmenghasilkan minyak yang berasal dari tanaman atau yang dikenal dengan bahan\r\nbakar nabati (BBN), salah satu yang dapat dimanfaatkan yaitu tanaman jarak\r\npagar (Jatropha curcas L.), karena tanaman ini merupakan tanaman yang\r\nnonedibel oil sehingga tidak digunakan sebagai bahan makanan.\r\nDi Propinsi Lampung penanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) telah\r\ndilakukan sejak dahulu, namun hanya sebagai tanaman pembatas kepemilikan\r\nlahan petani dan belum dibudidayakan secara intensif walupun telah diketahui\r\nmanfaatnya sebagai bahan obat dan minyak. Baru pada saat harga BBM naik para\r\npetani, pemerintah dan swasta mulai memperhatikan tanaman ini dan\r\nmembudidayakan secara intensif. Pemerintah mendukung program ini dengan\r\nmengeluarkan kebijakan untuk menggunakan bahan bakar yang dapat diperbarui\r\n(BBN) terutama penggunaan tanaman jarak pagar. Namun program ini tidak\r\ndidukung dengan ketersediaan data dan informasi mengenai kesesuaian lahan dan\r\nkriteria lahan yang tepat bagi pengembangan jarak pagar di Propinsi Lampung,\r\nhal ini disebabkan belum adanya peneliti atau orang yang ahli dalam bidang ini\r\nmelakukan penelitian tentang kesesuaian lahan dan kriteria lahan tanaman jarak\r\npagar (Jatropha curcas L.) di Propinsi Lampung. Inilah permasalahan utama yang\r\ndihadapi Propinsi Lampung untuk pengembangan tanaman jarak pagar.\r\nUntuk menentukan kesesuaian lahan tanaman jarak pagar diperlukan evaluasi\r\nlahan yang lebih mendalam agar didapat kelas kesesuaian lahan yang benar-benar\r\nAdriyan Rofin\r\ntepat sehingga dapat dijadikan acuan pengembangan budidaya dan investasi yang\r\nmenguntungkan.\r\nTujuan penelitian ini untuk mengevalusi kesesuaian lahan jarak pagar (Jatropha\r\ncurcas L.) berdasarkan kriteria jarak kepyar (Ricinus communis L.) pada kategori\r\nsub kelas bagi pengembangannya di Propinsi Lampung dan Menyajikan informasi\r\nketersediaan lahan untuk pengembangan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas\r\nL.) dalam tingkat informasi skala tinjau (reconnaissance) 1 : 250.000 di Propinsi\r\nLampung.\r\nPenelitian ini dimulai pada Februari sampai April 2009 di wilayah Propinsi\r\nLampung. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Evaluasi Lahan dan\r\nPemetaan Fakultas Pertanian Unila. Penelitian dilakukan dengan cara mengoverlay\r\n(tumpang tindih) Peta LREPP Skala 1 : 250.000 (Pusat Penelitian Tanah ,\r\n1989), Peta Penutupan Lahan skala1 : 250.000 (Dinas Kehutanan Propinsi\r\nLampung, 2002), Peta Kawasan Hutan dan Perairan skala 1 : 250.000 (Dinas\r\nKehutanan Propinsi Lampung, 2002) dan selanjutnya dievaluasi dengan kriteria\r\nkesesuaian lahan untuk jarak kepyar (Ricinus communis L.) yang telah\r\ndipublikasikan oleh Puslitanak (2003). Dengan demikian diperoleh peta\r\nketersediaan lahan yang didalam peta ini akan tergambarkan setiap SLH (Satuan\r\nLahan Homogen) yang secara biofisik sesuai untuk pengembangan budidaya jarak\r\npagar dan secara legal ataupun secara sosial dapat dieksekusi untuk\r\npengembangan investasinya.\r\nBerdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan pada tingkat kelas untuk tanaman\r\njarak pagar (Jatropa curcas L.) di Propinsi Lampung didapatkan kelas cukup\r\nsesuai (S2) seluas 552.462 ha (17%), kelas sesuai marginal (S3) seluas 1.186.568\r\nha (36%) dan kelas tidak sesuai (N) sebesar 1.585.618 ha (48%) dan ketersediaan\r\nlahan yang memungkinkan untuk pengembangkan tanaman jarak pagar (Jatropa\r\ncurcas L.) di Propinsi Lampung hanya pada area alang-alang (27.416 ha atau\r\n0,82%), hutan rakyat (3.639 ha atau 0,11%), pertanian lahan kering (1.366.436 ha\r\natau 41,08) dan semak belukar (127.778 ha (3,84%). Disamping itu pada area\r\nhutan produksi sebesar 151.660 ha (4,56%) dapat juga digunakan untuk budidaya\r\njarak pagar dengan system agroforestry."^^ . "2015-12-02" . . . "Universitas Lampung"^^ . . . "Pertanian, Universitas Lampung"^^ . . . . . . . . . "ADRIYAN ROFIN"^^ . "0414031014"^^ . "ADRIYAN ROFIN 0414031014"^^ . . . . . . "EVALUASI KETERSEDIAAN LAHAN BAGI PENGEMBANGAN JARAK\r\nPAGAR (Jatropha curcas L.) DI PROPINSI LAMPUNG (File PDF)"^^ . . . "0414031014-abstrak.pdf"^^ . . . "EVALUASI KETERSEDIAAN LAHAN BAGI PENGEMBANGAN JARAK\r\nPAGAR (Jatropha curcas L.) DI PROPINSI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "lightbox.jpg"^^ . . . "EVALUASI KETERSEDIAAN LAHAN BAGI PENGEMBANGAN JARAK\r\nPAGAR (Jatropha curcas L.) DI PROPINSI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "preview.jpg"^^ . . . "EVALUASI KETERSEDIAAN LAHAN BAGI PENGEMBANGAN JARAK\r\nPAGAR (Jatropha curcas L.) DI PROPINSI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "medium.jpg"^^ . . . "EVALUASI KETERSEDIAAN LAHAN BAGI PENGEMBANGAN JARAK\r\nPAGAR (Jatropha curcas L.) DI PROPINSI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "small.jpg"^^ . . . "EVALUASI KETERSEDIAAN LAHAN BAGI PENGEMBANGAN JARAK\r\nPAGAR (Jatropha curcas L.) DI PROPINSI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "indexcodes.txt"^^ . . "HTML Summary of #16495 \n\nEVALUASI KETERSEDIAAN LAHAN BAGI PENGEMBANGAN JARAK \nPAGAR (Jatropha curcas L.) DI PROPINSI LAMPUNG\n\n" . "text/html" . . . " " . .