%0 Thesis %9 Other %A 0614041028, Katrin Kenese %B Pertanian %D 2016 %F eprints:17007 %I Universitas Lampung %T PENGARUH APLIKASI EKSTRAK GULMA SIAM (Chromolaena odorata) TERHADAP MORTALITAS DUA SPESIES HAMA PENGHISAP BUAH KAKAO DI LABORATORIUM %U http://digilib.unila.ac.id/17007/ %X Helopeltis spp. merupakan salah satu hama penting tanaman kakao yang dapat menyebabkan penurunan produksi sangat besar. H. antonii dan H. theivora merupakan dua spesies yang banyak merusak tanaman kakao di Indonesia. Serangan kedua spesies tersebut dapat menurunkan produksi hingga 50%. Kultur teknis, panen sering, sanitasi, penyarungan buah dan penyemprotan insektisida, ternyata kurang efisien dan atau tidak efektif untuk menekan kerugian. Oleh karena itu perlu suatu alternatif pengendalian hama H. antonii dan H. theivora yang efektif, murah, aman dan ramah lingkungan. Salah satu alternatif pengendalian yang sedang banyak dikembangkan adalah penggunaan pestisida nabati dengan memanfaatkan tumbuhan yang tidak memiliki nilai ekonomis yang tinggi tetapi berpotensi sebagai biopestisida. Gulma siam (Chromolaena odorata), famili Asteraceae, merupakan salah satu sumber pestisida nabati yang potensial untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyemprotan ekstrak gulma siam (Chromolaena odorata) terhadap mortalitas H. antonii dan H. theivora. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan yaitu kontrol, insektisida pembanding berbahan aktif permetrin dan ekstrak gulma siam (Chromolaena odorata) konsentrasi 30%, 40%, 50%, dan masing-masing perlakuan tiga ulangan. Data persentase mortalitas yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak gulma siam (Chromolaena odorata) dapat menyebabkan mortalitas imago H. antonii dan H. theivora dan ekstrak gulma siam (Chromolaena odorata) konsentrasi 50% lebih efektif dalam menekan populasi imago H. antonii dan H. theivora dibandingkan dengan ekstrak gulma siam (Chromolaena odorata) konsentrasi 30% dan 40%. Daya tahan hidup Helopeltis setelah aplikasi mampu bertahan hingga 24 hari pada perlakuan ekstrak gulma siam konsentrasi 40%.