@article{eprints17229,
           month = {Februari},
           title = {ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF
(GENERATIVE LEARNING) DITINJAU DARI
KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA},
          author = {CAHYO AGUS SETAWAN 0743022009},
            year = {2012},
         journal = {Digital Library},
             url = {http://digilib.unila.ac.id/17229/},
        abstract = {ABSTRAK.

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang penting dalam pembelajaran dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berdasarkan
hal tersebut, peneliti mencoba melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran
fisika dengan penerapan model pembelajaran generatif dan model pembelajaran
langsung, (2) Interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan kognitif
awal siswa, (3) Perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa dengan kemampuan kognitif tinggi dalam proses pembelajaran fisika dengan penerapan model
pembelajaran generatif dan model pembelajaran langsung, dan (4) Perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa dengan kemampuan kognitif rendah dalam
proses pembelajaran fisika dengan penerapan model pembelajaran generatif dan
model pembelajaran langsung.
Cahyo Agus Setiawan
ii
Penelitian dilakukan di SMAN 5 Bandar Lampung, menggunakan dua kelas yaitu
kelas ekperimen (kelas XI IPA 3) dengan jumlah sampel 37 siswa dan kelas kontrol (XI IPA 2) dengan sampel 33 siswa menggunakan desain faktorial. Pada awal
penelitian diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa
sebelum pembelajaran dan kemampuan kognitif siswa yang kemudian dikategorikan menjadi siswa dengan kemampuan kognitif tinggi dan kemampuan kognitif
rendah. Setelah tiga kali pertemuan tatap muka dengan menggunakan pembelajaran generatif pada kelas eksperimen dan pembelajaran langsung (direct instructttion) pada kelas kontrol, diberikan soal posttest untuk mengetahui kemampuan
berpikir kritis siswa setelah pembelajaran. Sehingga diperoleh data interaksi siswa
dalam pembelajaran, kemampuan kognitif siswa, dan N-gain kemampuan berpikir
krtis siswa yang kemudian diolah dengan analisis variansi dan uji perbandingan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan penerapan model pembelajaran
generatif dan model pembelajaran langsung, (2) Tidak ada interaksi antara model
pembelajaran dengan kemampuan kognitif awal siswa, (3) Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa dengan kemampuan kognitif tinggi dalam
proses pembelajaran fisika dengan penerapan model pembelajaran generatif dan
model pembelajaran langsung, dan (4) Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis
pada siswa dengan kemampuan kognitif rendah dalam proses pembelajaran fisika
dengan penerapan model pembelajaran generatif dan model pembelajaran langsung.
Kata kunci : kemampuan kognitif, model pembelajaran generatif dan model
pembelajaran langsung, dan kemampuan berpikir kritis.}
}