%A Yasinta Susaeno 0813041055 %J Digital Library %T TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA ANAK USIA DUA TAHUN DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN KEMAMPUAN BERBAHASA DI PAUD %X Abstrak Penelitian ini membahas masalah tindak tutur direktif pada anak usia dua tahun dan implikasinya pada pembelajaran kemampuan berbahasa di PAUD. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tindak tutur direktif pada anak usia dua tahun dan implikasinya pada pembelajaran kemampuan berbahasa di PAUD. Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah seorang anak usia dua tahun yang bernama Salsabila. Data yang menjadi kajian dalam penelitian ini berupa tindak tutur direktif yang dilakukan oleh subjek penelitian.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur direktif pada anak usia dua tahun yang meliputi meminta, memerintah, memesan, dan menasihati dilakukan dengan dua cara, yakni secara langsung dan tidak langsung. Tuturan langsung terdiri atas tindak tutur direktif langsung pada sasaran dan tindak tutur direktif Yasinta Susaeno iii langsung dengan argumentasi/alasan. Tuturan tidak langsung disampaikan menggunakan modus bertanya, menyatakan fakta, dan melibatkan orang ketiga. Tuturan tidak langsung ditemukan pada tindak tutur direktif meminta dan memerintah. Hal tersebut karena subjek penelitian lebih sering berkomunikasi menggunakan tuturan meminta dan memerintah kepada mitra tuturnya. Selain modus, anak juga mendayagunakan konteks untuk mendukung supaya keinginannya dapat tercapai. Terdapat empat konteks yang didayagunakan anak pada hasil penelitian ini, yakni konteks tempat, konteks waktu, konteks peristiwa, dan konteks orang sekitar. Prinsip percakapan pun sudah mulai diterapkan anak ketika bertutur, baik prinsip kerja sama maupun prinsip kesantunan. Berdasarkan hasil penelitian tindak tutur direktif dapat digunakan sebagai materi pembelajaran dalam substansi keterampilan mendengarkan dengan indikator perkembangan melaksanakan perintah sekaligus. Selain itu, tindak tutur direktif dapat diintegrasikan pada substansi keterampilan penggunaan bahasa sesuai aturan dengan indikator perkembangan minta dibacakan buku. Materi pembelajaran tersebut dapat dikaitkan dengan tindak tutur direktifmeminta secara langsung. %D 2012 %L eprints17350