@article{eprints17357, month = {Januari}, title = {DADUWAI DALAM UPACARA PERKAWINAN ULUN LAMPUNG SAIBATIN DI PEKON WAY BELUAH KECAMATAN PESISIR UTARA KABUPATEN LAMPUNG BARAT}, author = {Bina Yusha 0813033003}, year = {2012}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/17357/}, abstract = {Abstrak Pekon Way Beluah Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu wilayah yang berada di Provinsi Lampung yang masyarakatnya mayoritas suku Lampung. Pekon ini memiliki beragam kebudayaan yang terus menerus dilaksanakan pada acara tertentu misalnya pada hari raya idul Fitri, hari raya idul adha, perkawinan dan banyak ragam lainnya. Salah satu kebudayaan yang masih sangat kental yaitu tradisi yang dilakukan pada upacara perkawinan, dimana masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Daduwai. Daduwai yang sering disebut dengan tradisi yang dilaksanakan pada upacara perkawinan ini merupakan suatu rangkaian tradisi turun temurun yang ada sejak nenek moyang dahulu. Daduwai ini kerap kali dilakukan tidak lain tujuannya ialah untuk memperkenalkan mempelai perempuan kepada alam dan lingkungan serta kehidupan baru yang akan dijalani. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tata cara pelaksanaan Daduwai pada perkawinan Ulun Lampung Saibatin di pekon Way Beluah Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Lampung Barat. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan jelas bagaimanakah tata cara pelaksanaan Daduwai dalam perkawinan ulun Lampung Saibatin di pekon Way Beluah Kecamatan Pesisir Uatara Kabupaten Lampung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui; teknik observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Hasil analisis data dalam skripsi ini menunjukkan bahwa tata cara pelaksanaan daduwai meliputi empat tahap yang terdiri dari : Khegah jak lamban, Prosesi Jalan Beriringan Menuju Terbit Dan Terbenamnya Matahai, Pembacaan Syair Daduwai dan Yang Terakhir Yaitu Siraman. Dari keempat prosesi tersebut pelaksanaannya terbilang mudah dan memiliki masing-masing manfaat dari pelaksanaannya namun setelah munculnya beberapa faktor yang menyebabkan tradisi daduwai tersebut jarang dilaksanakan. Faktor tersebut antara lain adanya pengaruh budaya asing dan moderenisasi.} }