@article{eprints17429, month = {Januari}, title = {KEBERADAAN INDUSTRI TEMPE TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SAWAH BREBES KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2009}, author = {PREDI SUHARTOYO 0313034038}, year = {2010}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/17429/}, abstract = {Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang keberadaan industri tempe terhadap kesehatan lingkungan di Kelurahan Sawah Brebes Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2009. Titik tekan kajian pada keberadaan industri tempe, tempat pembuangan limbah industri tempe, kondisi limbah industri tempe dan dampak keberdaan industri tempe terhadap kesehatan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan populasi wilayah. Dalam penelitian ini menggunakan responden sebanyak 42 responden, yang terdiri dari 22 pengusaha tempe dan 20 KK sebagai responden yang dipilih dengan cara purposif sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara terstruktur, dokumentasi, dan uji laboratorium. Analisis data yang digunakan adalah tabel persentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam mendeskripsikan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) sebanyak 63,64\% pengusaha tempe membuang limbahnya ke Sungai, sebanyak 18,18\% pengusaha tempe membuang limbah industrinya ke parit dan sungai dan sebanyak 18,18\% pengusaha tempe membuang limbah industrinya ke parit. 2) Kondisi air limbah industri tempe memiliki pH 3,2, yang berarti bersifat asam, yang dapat mengganggu kehidupan organisme dalam air dan menyebabkan air menjadi berbau. TSS 74,3 ppm yang menyebabkan perubahan temperatur dan oksigen terlarut, menimbulkan rasa pahit pada lidah dan menimbulkan rasa mual. BOD 16.400 mg/l yang menyebabkan air menjadi tercemar. 3) sebanyak 60\% responden menyatakan bahwa dampak industri tempe terhadap kesehatan lingkungan menyebabkan lingkungan menjadi bau dan sebanyak 40\% responden menyatakan sungai menjadi kotor seperti air sungai yang berwana putih susu kekuningan dan juga banyak terdapat sampah. Sebanyak 25\% responden menyatakan dampak industri tempe terhadap kesehatan masyarakat adalah sering demam dan sebanyak 75\% responden menyatakan mengalami gangguan pernapasan.} }