TY - JOUR ID - eprints17521 UR - http://digilib.unila.ac.id/17521/ A1 - 0543033049, SENJA FITRIANA Y1 - 2010/02/14/ N2 - ABSTRAK. Sejarah peradaban bangsa Indonesia mencatat dan membuktikan bahwa penjajahan Kolonial Belanda yang memakan waktu ratusan tahun lamanya, telah mengakibatkan bangsa Indonesia merana dalam serba ketidak berdayaan. dalam kenyataannya kehadiran kolonialisme dibumi Indonesia adalah fakta historis yang turut menentukan sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan penindasan yang dilakukan oleh bangsa kolonial terhadap rakyat Indonesia, mulai dari monopoli perdagangan, penindasan dalam bidang politik, ekonomi dan kehidupan sosial. Segala bentuk kegiatan dan usaha untuk memajukan kehidupan bangsa dan perbaikan pemerintahan di Indonesia selalu diawasi dan dilarang, dalam kehidupan sosial terjadi diskriminasi ras begitu pula dalam ekonomi penjajah memberlakukan aturan-aturan pemerintah yang didasarkan pada monopoli paksaan dan kerja paksa. Adanya penjajahan bangsa kolonial ini maka bangsa Indonesia tidak tinggal diam, perlawanan dan pergerakan untuk mengusir penjajah dilakukan, namun karena perjuangan rakyat Indonesia cenderung kedaerahan sehingga dapat dengan mudah dikalahkan oleh bangsa penjajah. Hal ini dikarenakan belum adanya rasa persatuan. Benteng kesukuan dan kedaerahanlah yang menjadi penghalangnya dan satu-satunya jalan agar kemerdekaan dapat segera terwujud adalah perlu adanya kesadaran berbangsa dengan menumbuhkan semangat kesatuan kebangsaan antar sesama bangsa Indonesia. Tahun 1908 merupakan titik awal perjuangan bangsa Indonesia yang didasarkan pada perjuangan nasional dan kesadaran nasional. Pada tahun 1908 pun merupakan hari lahirnya Kebangkitan Nasional Indonesia dan sekaligus awal berdirinya Komisi Bacaan Rakyat atau Penerbit Balai Pustaka. Kelahiran Komisi ii Senja Fitriana Bacaan Rakyat inilah yang mendorong sastrawan Indonesia untuk memanfaatkannya sebagai wadah perjuangan mencapai kemerdekaan. Melalui tangan?tangan sastrawan inilah segala keadaan di tanah air digambarkan dalam karya-karya besarnya. Sastrawan menggugah semangat juang bangsa Indonesia untuk bersatu melawan penjajah melalui karya-karya sastranya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah usaha para Sastrawan dalam pembinaan kesatuan kebangsaan Indonesia? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perjuangan para Sastrawan dalam pembinaan kesatuan kebangsaan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian historis dengan tekhnik pengumpulan data melalui teknik kepustakaan.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa perjuangan sastrawan dapat diketahui oleh kegiatannya dalam menciptakan hasil karya, dan dari hasil karya sastrawan tersebut menunjukkan adanya hasil karya yang memberikan pengaruh pada tumbuhnya kesadaran kebangsaan Indonesia. Selain itu sastrawan juga melakukan beberapa hal seperti, menghasilkan karya sastra, bekerja di penerbitan Balai Pustaka, ikut serta dalam mempersiapkan kemerdekaan. Hasil karya sastra para sastrawan yang berkaitan dengan perjuangan dan nasionalisme sangat banyak sekali dan bila dicermati isi dari karya-karya tersebut sangat berpengaruh terhadap kesadaran masyarakat Indonesia pada persatuan bangsa. Kesusastraan pada tahun1920-an dipelopori oleh sastrawan angkatan Balai Pustaka, yang selain itu juga ikut serta mempersiapkan Kongres Sumpah Pemuda. Kemudian ditahun 1933 muncul majalah sastra yang bernama Pujangga Baru dan sejak itu sastrawan yang menghasilkan sastra pada masa itu disebut sastrawan angkatan Pujangga Baru. Pada tahun 1940-an kesusatraan dipelopori oleh sastrawan angkatan 45 yang didalamnya terdapat sastrawan Chairil Anwar dkk. Kesimpulan dari penelitian mengenai perjuangan sastrawan dalam pembinaan kesatuan kebangsaan Indonesia adalah perjuangan sastrawan dapat diketahui oleh kegiatannya dalam menciptakan hasil karya, dan dari hasil karya sastrawan tersebut menunjukkan adanya hasil karya yang memberikan pengaruh pada tumbuhnya kesadaran kebangsaan Indonesia. Perjuangan sastrawan tidak hanya melalui kata-kata saja tetapi lebih dari itu sastrawan-sastrawan tertentu Seperti Muhammad Yamin, Rustam Effendi, Asrul Sani, Rivai Apin, Amir Hamzah, dan penyair sebelum dan sejak zaman kemerdekaan, telah melakukan perjuangan bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga berperan aktif dalam rangka persiapan kemerdekaan. JF - Digital Library TI - PERJUANGAN SASTRAWAN DALAM PEMBINAAN KESATUAN KEBANGSAAN INDONESIA AV - restricted ER -