@article{eprints17857, month = {Januari}, title = {REALITY IN URBAN LIFESTYLE CLUBBERS (Studies in Space Lounge Clubbing at Bandar Lampung Enggal)}, author = {ERINE NURMAULIDYA NN}, year = {2012}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/17857/}, abstract = {Abstract Clubbing was well known among the young and old who use their spare time to the club in order to avoid a stressful job. Clubbing is not uncommon even become an arena of achievement for those who do and can not be separated from what is called hedonism. This study aims to see realities of lifestyle factors among the players whether clubbers clubbing cause problems. The study is expected to see a shift in the meaning of clubbing so that individuals and communities are able to precisely position the lifestyle to clubbers. The method used was descriptive using qualitative analysis. Theoretical usefulness of this research is to increase the vocabulary of sociology, especially sociology, urban studies and as a material analysis of social problems in urban areas. While its practical usefulness is to provide advice to government on social issues as well as city efforts to arouse the various parties, especially the police, both at the regional or center of the perpetrators who caused the problem clubbing. This research is expected to be able to optimize the role of police in addressing the social problems posed by perpetrators of clubbing. and can be used as references to agents clubbing. The results of this study indicated that there were two factors do clubbing where there are internal factors that come from individuals associated with the interest to eliminate saturation, setres on activity, motivation, and attitude. External factors originating from the family environment and social environment (related to the interaction of individuals) are willing to socialize, the process of imitation (imitation) and the desire to follow fashion. Clubbing closer to the negative things like drinking, Narcotics, and behavioral disorders that can be detrimental to free sex. Need attention from government and police officials to reduce social problems. Keywords: Lifestyle and Clubbing Abstrak Clubbing sudah dikenal baik dari kalangan muda maupun tua yang memanfaatkan waktu luangnya ke club agar terhindar dari stress pekerjaan. Tidak jarang clubbing pun menjadi ajang prestasi bagi orang yang melakukannya dan tidak bisa lepas dari apa yang disebut hedonisme. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor realitas gaya hidup clubbers dari kalangan pelaku apakah clubbing mendatangkan masalah. Penelitian diharapkan mampu melihat pergeseran makna clubbing sehingga individu maupun masyarakat mampu memposisikan secara tepat terhadap gaya hidup clubbers. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan analisa kualitatif. Kegunaan teoritik pada penelitian ini adalah menambah perbendaharaan kajian sosiologi khususnya sosiologi perkotaan dan sebagai bahan analisa mengenai masalah sosial di perkotaan. Sedangkan kegunaan praktisnya adalah memberikan masukan kepada pemerintah mengenai masalah sosial kota sekaligus upaya menggugah berbagai pihak khususnya aparat kepolisian, baik di daerah atau pusat terhadap para pelaku clubbing yang menimbulkan masalah. Diharapkan dengan penelitian ini dapat mengoptimalkan Peranan Polisi dalam mengatasi masalah sosial yang ditimbulkan oleh pelaku clubbing. serta dapat dijadikan referensi mengenai pelaku clubbing. Hasil penelitian ini menunjukan ada dua faktor penyebab melakukan clubbing di mana ada faktor intern yang berasal dari individu berhubungan dengan minat untuk menghilangkan kejenuhan, setres pada aktivitas, motivasi, dan sikap. Faktor ekstern berasal dari lingkungan keluarga dan lingkungan sosial (berhubungan dengan pergaulan individu) yaitu berkeinginan bersosialisasi, proses meniru (Imitasi) dan keinginan mengikuti mode. Clubbing mendekatkan diri pada hal-hal yang negatif seperti minum-minuman keras, Narkotika, dan prilaku seks bebas yang dapat merugikan. Perlunya perhatian dari pemerintah dan petugas Polisi untuk mengurangi masalah sosial. Kata Kunci: Gaya Hidup dan Clubbing} }