@article{eprints17981, month = {Januari}, title = {PERSEPSI PASANGAN SUAMI-ISTRI TERHADAP BENTUK KOMUNIKASI SIMBOLIK YANG DIBERIKAN KEPADA PENGANTIN DALAM UPACARA PERKAWINAN MASYARAKAT ADAT BATAK TOBA (Studi Terhadap Masyarakat Adat Batak Toba di Desa Bumi Sari Kecamatan Natar Lampung Selatan)}, author = {Herawati Lubis NN}, year = {2012}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/17981/}, abstract = {Abstrak Ada beberapa bentuk komunikasi simbolik yang digunakan dalam adat masyarakat Batak Toba. Bentuk komunikasi simbolik tersebut adalah dekke (ikan mas), mandar hela (sarung menantu laki-laki), boras (beras), dan ulos hela (ulos menantu laki-laki). Simbol tersebut mengandung makna berupa nilai-nilai perkawinan dan kehidupan masyarakat Batak Toba yang menarik dan penting untuk diteliti di tengah kehidupan masyarakat yang multi kultural dan kemungkinan perbedaan persepsi masyarakat terhadap bentuk komunikasi simbolik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi berupa pemahaman pasangan suami-istri terhadap bentuk komunikasi simbolik yang diberikan kepada pengantin pada saat upacara adat perkawinan. Data diperoleh melalui informan yang ditentukan secara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang disesuaikan dengan kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua pasangan suami-istri memahami makna komunikasi simbolik tersebut. Pasangan suami-istri pertama memahami tiga bentuk komunikasi simbolik, hanya ada satu simbol yang kurang dipahami pasangan ini. Pasangan suami-istri ketiga memahami dua simbol dan ada dua simbol yang kurang dipahami oleh pasangan ini. Pasangan suami-istri keempat hanya memahami satu simbol, ada dua simbol yang kurang dipahami pasangan ini dan ada satu simbol yang tidak dipahami. Sementara ada tiga pasangan suami-istri yang tidak paham semua makna yang terkandung dalam keempat bentuk komunikasi simbolik tersebut yakni pasangan suami-istri kedua, kelima, dan keenam. Pembahasan dilakukan tentang faktor-faktor yang terkait dengan perbedaan persepsi dan implikasinya terhadap bentuk komunikasi simbolik dalam upacara adat Batak Toba. Kata kunci : Persepsi, Pasangan Suami-Istri, Bentuk Komunikasi Simbolik, Upacara Perkawinan Batak Toba. Abstract There are several forms of symbolic communication used in the indigenous Batak Toba society. Forms of symbolic communication is Dekke (goldfish), Mandar Hela (sarung-law of men), Boras (rice), and Ulos Hela (ulos-law of men). The meaning of symbols containing the values of marriage and community life Batak Toba interesting and important to be researched in the middle of a multi-cultural community life and the possibility of differences in public perception of these forms of symbolic communication. This study aimed to describe perceptions of couples understanding on the forms of symbolic communication given to the bride during marriage ceremony. Data were obtained through an informant that is determined by purposive sampling that the sampling technique that adjusted for certain defined criteria based on objective research. The results showed that not all married couples to understand the meaning of these symbolic communication. The couple's first understand the three forms of symbolic communication, there is only one symbol that is less understood this pair. Third-couples understand there are two symbols and two symbols are poorly understood by the couple. Four couples only understand one symbol, two symbols are poorly understood and there are a couple symbols that are not understood. While there were three couples who do not understand all the meaning contained in these four forms of symbolic communication that couples the second, fifth, and sixth. The discussion is carried on the factors associated with differences in perceptions and their implications for the form of symbolic communication in Toba Batak ceremony. Keywords: Perception, Couples Husband-Wife, The Symbolic Communication, Toba Batak Wedding Ceremonies.} }