%0 Journal Article %A 0441021045, Rahmad Winarto %D 2012 %F eprints:18053 %J Digital Library %T DAMPAK BANTUAN PNPM-MP PADA KELOMPOK PENERIMA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DI DESA WONOSARI KECAMATAN PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR %U http://digilib.unila.ac.id/18053/ %X Abstrak Dalam meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2007. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari persiapan, perencanaan partisipatif, pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi, pelaporan, dan sosialisasi. Sehingga penanganannya dapat berkelanjutan dan sistemik serta menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan merupakan kelanjutan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK), yang sesuai dengan peraturan pemerintah PP No.27 tahun 2005 tentang bidang-bidang yang dapat dikerjasamakan adalah peningkatan perekonomian masyarakat desa, peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan, pemafaatan sumberdaya alam dan kelestarian lingkungan serta sosial budaya. Sedangkan sasaran dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan merupakan upaya meningkatkan pendapataan masyarakat. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan merupakan kegiatan untuk mendukung kelanjutan Inpres No.5 tahun 1993 tentang Inpres Desa Tertinggal (IDT) yang dirancang untuk pemerataan pembangunan daerah serta memerangi kemiskinan. Pelaksanaan Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Desa Wonosari Kecamatan Pekalongan yaitu pembangunan sarana jalan Telford dan Bantuan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang dikhususkan bagi kaum perempuan yang telah mempunyai kelompok organisasi yang berdiri lebih dari satu tahun. Sedangkan pengembalian dana bantuan PNPM tersebut dengan cara mengangsur perbulan dengan beban 1,5% selama 10 bulan. Sedangkan dana bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana oleh masyarakat tidak perlu di kembalikan. Permasalahan dalam penulisan ini adalah Bagaimana pengaruh Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan terhadap masyarakat penerima dana bantuan simpan pinjam perempuan tersebut di Desa Wonosari kecamatan Pekalongan kabupaten Lampung Timur. Dalam penulisan ini jumlah responden adalah 45 orang. Penelitian ini tergolong pada penelitian deskriptif, yaitu dengan menggambarkan suatu keadaan, atau subjek dan objek penelitian, menguraikan data berdasarkan fakta-fakta yang ada berdasarkan jawaban responden. Berdasarkan hasil pembahasan. Dana bantuan simpan pinjam kelompok perempuan PNPM Di Desa Wanosari Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur diberikan kepada 45 orang yang sebagian besar bergerak pada sektor perdagangan dan pertanian. terbuktinya pemberian dana bantuan simpan pinjam kelompok perempuan PNPM-MP mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, hal ini dapat dilihat dari table 4.12, terdapat bahwa masyarakat yang mmpu mengembangakan usahanya dengan “Baik” setelah mendapat dana bantuan permodalan dari PNPM-MP sebanyak 39 orang atau sebesar 86.67%. Dana bantuan permodalan PNPM-MP selain sebagai perangsang untuk memperbesar skala usaha masyarakat , juga dapat sebagai pemicu bagi masyarakat untuk mendirikan suatu usaha sendiri. Hal ini terlihat dari tabel 4.1. Abstract In increasing the effectiveness of poverty reduction and employment creation, the government launched the National Program for Community Empowerment (PNPM) starting in 2007. Through the PNPM Mandiri redefined poverty reduction mechanism involving the community, ranging from the preparation, participatory planning, implementation activities, monitoring, evaluation, reporting, and socialization. So that the handle can be sustainable and systemic and comprehensive in poverty reduction. National Program for Community Empowerment (PNPM) is a continuation of the Rural District Development Program (KDP), which is in accordance with government regulation PP No.27 of 2005 on fields that can be cooperated is to increase rural economy, improving health services, education, exploit natural resources and environmental sustainability and socio-cultural. While the objectives of the National Community Empowerment Program (PNPM) income Rural an effort to improve society. National Program for Community Empowerment (PNPM) Rural is the continuation of activities to support the Presidential Directive Presidential Directive No. 5 / 1993 on Disadvantaged Villages (IDT) which is designed for even distribution of local development and fight poverty. Implementation of the National Community Empowerment Program (PNPM) Wonosari Village Countryside in Pekalongan District, of building roads Telford and Savings and Loans Women's Aid (SPP), which is devoted to women who already have a group of organizations that stand for more than one year. While PNPM aid refund in the manner in installments with the burden of 1.5% per month for 10 months. While funding for infrastructure development by the community does not need in return. Problems in this paper is How the influence of Savings and Loans Women's Group (SPP) National Community Empowerment Program (PNPM) to Rural communities assistance fund savings and loan recipients are women in the village of Wonosari kecamatan Pekalongan Timur Lampung district. In this study, the number of respondents is 45 persons. This research pertained to the descriptive study, by describing a situation, or subject and object of research, describes the data based on existing facts based on respondents' answers. Based on the results of the discussion. Savings and loan assistance fund women's groups Wanosari PNPM At Village East Lampung regency of Pekalongan District granted to 45 people who are mostly engaged in trade and agriculture sectors. Proven savings and loan grants PNPM-MP women's groups to increase public revenues, this can be seen from table 4.12, there is that the people who capable development business with the "Good" after receiving capital grants from the PNPM-MP as many as 39 people or a total of 86.67 %. Capital grants in addition to the PNPM-MP as a stimulus to enlarge the business scale of society, can also be a trigger for the community to establish an own business. This can be seen from table 4.1.