@article{eprints18433, month = {Desember}, title = {EFIKASI HERBISIDA PIROKSASULFON DAN KOMBINASINYA DENGAN PENDIMETHALIN UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)}, author = {Ardiansyah nn}, year = {2012}, journal = {digital library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/18433/}, abstract = {Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu tanaman sayuran dengan prospek yang cukup baik dalam pengembangan agribisnis di Indonesia. Kebutuhan dan permintaan konsumen akan bawang merah terus menerus meningkat, sehingga perlu dilakukan suatu usaha pengembangan di sektor pertanian. Salah satu cara peningkatan produktivitas bawang merah yaitu teknik budidaya. Gulma merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam praktik budidaya bawang merah. Kehadiran gulma pada lahan budidaya memiliki pengaruh nyata dalam penurunan hasil produksi. Hal tersebut disebabkan terjadinya persaingan antara gulma dengan tanaman budidaya dalam memperoleh unsur hara, air, cahaya, CO2, serta ruang tumbuh. Salah satu metode pengendalian gulma yang dapat dilakukan yaitu pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan herbisida piroksasulfon. piroksasulfon merupakan herbisida yang relatif baru, sehingga masih harus dilakukan pengujian untuk mendapatkan informasi daya kendali herbisida ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) daya kendali piroksasulfon yang diaplikasikan secara tunggal dan dikombinasi dengan herbisida pendimethalin terhadap pertumbuhan gulma pada budidaya tanaman bawang; (2) perubahan komposisi jenis gulma setelah aplikasi piroksasulfon yang diaplikasi secara tunggal maupun dikombinasi dengan herbisida pendimethalin; (3) respon tanaman bawang terhadap piroksasulfon yang diaplikasi secara tunggal maupun dikombinasi dengan herbisida pendimethalin. Penelitian ini dilakukan di Lahan Penelitian Bataranila Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung, yaitu pada bulan September hingga November 2009. Perlakuan diterapkan pada petak percobaan dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) yang terdiri dari 10 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Selanjutnya data dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5\%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kombinasi piroksasulfon dosis 60 g/ha dengan pendimethalin 910 g/ha efektif dalam mengendalikan gulma pada pertanaman bawang merah. Piroksasulfon tunggal dan kombinasinya dengan pendimethalin mampu mengendalikan gulma dominan Ottochloa nodosa, (2) terdapat perubahan komposisi jenis gulma akibat aplikasi piroksasulfon tunggal dan kombinasinya dengan pendimethalin, dan (3) semua taraf dosis piroksasulfon tunggal dan kombinasi yang diaplikasikan menunjukkan gejala keracunan sedang terhadap tanaman bawang merah awal-awal setelah pengaplikasian, namun 4 minggu setelah aplikasi tanaman sudah tidak menunjukkan gejala keracunan lagi.} }