%A Dewi Safitri NN %J Digital Library %T STRUKTUR OOSIT SELAMA FOLIKULOGENESIS MENCIT BETINA (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN SECARA ORAL EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) %X Abstrak Indonesia adalah negara dengan iklim tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi. Hal ini mendorong masyarakatnya memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan tersebut sebagai bahan obat-obatan tradisional. Penggunaan tumbuhan obat telah digunakan secara turun temurun oleh masyarakat dibeberapa daerah di Indonesia. Salah satu tanaman obat yang biasa digunakan adalah rumput teki. Selain memiliki khasiat, tanaman ini diyakini tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan penggunanya. Bagian rumput teki yang digunakan sebagai bahan obat adalah rimpangnya. Rimpang rumput teki memiliki kandungan senyawa kimia antara lain flavonoid, terpenoid, saponin, dan minyak atsiri. Diperkirakan diantara kandungan tersebut ada yang dapat digunakan untuk meringankan ketidakteraturan siklus haid, abortus dan membersihkan keguguran dan diduga salah satu senyawanya ada yang bersifat memacu produksi estrogen. Untuk menambah informasi mengenai tanaman obat ini, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh tanaman tersebut terhadap viabilitas ovarium terutama pada struktur oosit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang rumput teki terhadap struktur oosit selama folikulogenesis mencit betina. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2009 di Laboratorium Zoologi dan Kimia Dasar FMIPA Unila, Bandar Lampung, dengan menggunakan hewan uji yaitu mencit betina yang fertil. Ekstrak rimpang rumput teki diberikan kepada mencit dengan cara dicekok (secara oral) setiap hari selama14 hari berturut-turut. Setelah pemberian perlakuan selesai, pada hari ke-15 mencit dibedah untuk diambil ovariumnya. Kemudian dilakukan pembuatan preparat histologi ovarium dengan menggunakan metode parafin dan pewarnaan Hematoxilin-Eosin (HE) di Laboratorium Patologi Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional III Bandar Lampung.Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah strukutr oosit yaitu diameter oosit selama folikulogenesis mencit betina Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 kelompok pengulangan dan masing-masing kelompok diberi 4 perlakuan yang berbeda, yaitu : kelompok dengan perlakuan kontrol yang diberi 96 ml aquabides(K), kelompok dengan perlakuan dosis 1,256 ml/40 gBB dalam 96 ml aquabides (PI), kelompok dengan perlakuan dosis 12,56 ml/40 gBB dalam 96 ml aquabides (PII), dan kelompok dengan perlakuan dosis 37,67 ml/40 gBB dalam 96 ml aquabides (PIII). Data dianalisis dengan Analisis Ragam (ANARA) untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan. Apabila diperoleh perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf ? = 5%. Dari hasil analisis ragam diketahui bahwa pemberian secara oral ekstrak rimpang rumput teki tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap diameter oosit pada stadia folikel primer dan folikel sekunder. Kemudian pada stadia folikel tersier, dosis perlakuan 1,256 ml/40 grBB meningkatkan diameter oosit jika dibandingkan dengan kontrol dan berpengaruh nyata pada taraf ? = 5 % uji BNT terhadap diameter oosit pada stadia folikel tersier Keywords : Rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.), Mencit betina (Mus musculus L.), folikulogenesis, oosit. %D 2012 %L eprints18607