TY - JOUR ID - eprints19155 UR - http://digilib.unila.ac.id/19155/ A1 - nn, Harly Istika Ogtasari1 A1 - nn, Bustanul Arifin2 A1 - nn, Hurip Santoso2 Y1 - 2012/12/19/ N2 - Kopi masih merupakan komoditas ekspor utama Indonesia, tetapi saat ini menghadapi keadaan yang kurang menguntungkan bagi petani dan 80 persen dari total produksi kopi Indonesia adalah kopi Robusta. Perbedaan harga yang tinggi antara harga kopi di dalam negeri dengan harga kopi di Negara pengimpor utama kopi Robusta Indonesia menyebabkan rente ekonomi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis struktur pasar sistem rantai nilai kopi Indonesia; (2) Menganalisis pengaruh harga kopi global terhadap ekonomi kopi Robusta Indonesia; dan (3) Menganalisis integrasi pasar kopi regional. Penelitian ini melingkupi Propinsi Lampung dan beberapa daerah utama penghasil kopi Robusta di Indonesia. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2010 di dinas-dinas terkait seperti AEKI, Kementrian Perdagangan RI, BPS, Bappebti, ICO dan dinas terkait lainnya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif (deskriptif) dan analisis kuantitatif (statistik) yaitu VAR dan VECM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Struktur pasar sistem rantai nilai kopi Indonesia adalah terintegrasi secara spasial dan vertikal. Adanya hubungan saling mempengaruhi antara harga kopi Indonesia dan harga kopi Propinsi Lampung. Integrasi vertikal juga terjadi antara harga kopi Indonesia dengan harga kopi Indikator harga ICO, harga kopi London dan harga kopi di pasar New York. Kenaikan harga sebesar 1 persen di harga Indikator ICO, London dan New York akan mempengaruhi harga kopi Indonesia sebesar 0,006 persen, 0,013, dan 0,028 persen.; (2) Harga Kopi Global khususnya di Negara Amerika dan Italia, kenaikan 1 persen atas harga di Amerika dan Italia akan mempengaruhi harga di Indonesia sebesar 0,939 persen dan 0,130 persen. sedangkan untuk harga kopi di Jepang tidak mempengaruhi harga kopi Robusta Indonesia. Hasil uji elastisitas transmisi harga antara harga antara Indonesia dan Amerika, Jepang serta Italia menunjukkan hasil sebesar 0,47785 (Et < 1) yang menunjukkan bahwa pasar yang dihadapi adalah bersaing tidak sempurna atau tidak (belum) efisien; dan (3) Hasil analisis integrasi pasar regional menunjukkan adanya kointegrasi antara harga kopi Robusta Indonesia dan harga kopi Robusta Propinsi Lampung dengan nilai R2 sebesar 0,5936 atau 59,36 persen yang berarti harga kopi Robusta Propinsi Lampung mampu menjelaskan harga Kopi Indonesia sebesar 59,36 % dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dianalisis. Keterangan : 1(Sarjana Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian) 2(Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian) JF - digital library TI - ANALISIS EFISIENSI SISTEM RANTAI NILAI KOPI ROBUSTA INDONESIA AV - public ER -