@article{eprints19185,
           month = {Januari},
           title = {EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN
MASYARAKAT MEMBANGUN (GEMMA) TAPIS BERSERI 
KOTA BANDAR LAMPUNG
?Studi Pada Pelaksanaan Program (GEMMA) Tapis Berseri Di Kelurahan
Gedung Meneng?},
          author = {JOHAN SETIAWAN nn},
            year = {2012},
         journal = {Digital Library},
             url = {http://digilib.unila.ac.id/19185/},
        abstract = {Kebijakan pembangunan negara Indonesia sebelum adanya era otonomi daerah
mengunakan strategi pembangunan dari atas kebawah (top down strategy).
Penerapan strategi pembangunan dari atas ke bawah dikatakan berhasil hanya di
negara-negara maju, akan tetapi strategi ini kurang tepat untuk diterapkan dalam
konteks pembangunan negara berkembang. Perbedaan kondisi alam, geografi,
lingkungan sosial, dan kondisi zaman menjadi faktor-faktor yang menjelaskan
kurang berhasilnya penerapan strategi ini dalam pembangunan negara-negara
berkembang, kalaupun berhasil hanya pembangunan dipusat kota, industri padat
modal, pembangunan berbasis tekhnologi tinggi, serta proyek-proyek berskala
besar. Sementara proyek pembangunan yang berada di daerah dan lebih khusus
dipedesaan/kelurahan serta berskala kecil bisa dikatakan gagal dan terjadi banyak
penyimpangan.
Seiring dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang
telah disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, peran
pemerintah pada masa otonomi daerah ini diharapkan bisa memberikan dukungan
luas bagi terbukanya peluang untuk pembangunan, maka Pemerintah Kota Bandar
Lampung mengeluarkan suatu konsep pembangunan berawal dari tingkat RT dan
menempatkan masyarakat sebagai pelaksana langsung pembangunan, melalui
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan agar masyarakat dapat berperan aktif
dalam setiap peroses pembangunan di kelurahan masing-masing. Pemberdayaan
masyarakat yang di maksud di titik beratkan pada upaya penguatan peran
masyarakat sebagai motor penggerak yang memiliki tanggung jawab dalam
pembanguanan di lingkunganya masing-masing. Konsep pembangunan dengan
menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang diterapkan melalui
program Gerakan Masyarakat Membangun ( GEMMA ) Tapis Beseri Kota
Bandar Lampung ini merupakan evaluasi terhadap berbagai konsep dan
pelaksanaan pembangunan sebelumnya, yang dilaksanakan baik oleh pemerintah
pusat maupun pemerintah Kota Bandar Lampung sendiri dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tiap-tiap pelaksanaan dari konsep
pembangunan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
pelaksanaan program gerakan masyarakat membangun ( GEMMA ) tapis berseri
Kota Bandar Lampung.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang yang diamati dengan pendekatan induktif.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa efektifitas pelaksanaan
program GEMMA tapis berseri Kota Bandra Lampung di Kelurahan Gedung
Meneng tidak berjalan secara efektif. Fakta yang terjadi dilapanan ketepatan
pelaksanaan pembangunan belum sepenuhnya memberdayakan masyarakat
kelurahan, dan pelaksanaan pembangunan melalui program gemma tapis berseri
di kelurahan gedung meneng ketika dilihat skala prioritas belum tepat sasaran.}
}