@article{eprints19194, month = {Pebruari}, title = {PENGARUH TEPUNG BIJI KARET SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG KEDELAI DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SURVIVAL RATE (SR) BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum)}, author = {Hery Agusmansyah nn}, year = {2012}, journal = {digital library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/19194/}, abstract = {Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) banyak dibudidayakan di Indonesia karena pertumbuhannya yang cepat dan tahan terhadap penyakit. Permasalahan yang saat ini dihadapi oleh petani ikan adalah tingginya harga pakan ikan. Salah satu bahan yang digunakan dalam formulasi pakan ikan adalah tepung kedelai yang harganya mahal karena merupakan bahan baku impor. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah mengantikan dengan bahan baku lokal seperti tepung biji karet yang berpotensi menurunkan biaya produksi pakan. Penelitian bertujuan mempelajari pengaruh tepung biji karet sebagai substitusi tepung kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu dengan taraf perbandingan tepung kedelai dan tepung biji karet yang berbeda sebagai berikut A (45\% : 0\%); B (40\% : 5\%); C (30\% : 15\%); D (20\% : 25\%); E (15\% : 35\%); dan F (0\% : 45\%). Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji beda nyata (P{\ensuremath{>}} 0,05). Tepung biji karet sebagai substitusi tepung kedelai dalam pakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan tidak berpengaruh nyata terhadap survival rate (SR). Tepung biji karet 5\% sebagai substitusi tepung kedelai dalam pakan memberikan pertumbuhan (9,9 g) yang tidak berbeda nyata (P{\ensuremath{>}}0,05) dengan penggunaan pakan tanpa substitusi tepung biji karet (10,2 g) pada benih ikan bawal air tawar (C. macropomum). Substitusi tepung kedelai dengan tepung biji karet sampai taraf 5\% masih dapat dipergunakan dalam formulasi pakan benih ikan bawal air tawar (C. macropomum). Kata kunci : C. macropomum, tepung biji karet, tepung kedelai, pertumbuhan dan survival rate (SR)} }