@article{eprints19701, month = {Januari}, title = {PERAN PEER EDUCATOR REMAJA DALAM PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (Studi Pada PKBI Lampung)}, author = {FREDI YANSYAH NN}, year = {2012}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/19701/}, abstract = {Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peran peer educator remaja dalam pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Informan ditentukan dengan purposive sampling yakni penentuan disesuaikan dengan kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan melalui wawancara dan menggunakan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan reduksi data, display atau penyajian data dan tahap kesimpulan (verifikasi). Lokasi penelitian di PKBI Lampung. Informan dalam penelitian ini adalah 5 orang, yang terdiri dari peer educator remaja yang pernah dan masih aktif dalam pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja yaitu remaja sekolah menengah atas di Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja, peer educator remaja melakukannya dengan metode langsung (berdiskusi atau berbicara langsung secara personal) dan melalui media. Aktifitas dari peran peer educator remaja membawa dampak yang positif bagi remaja (teman sebayanya) karena remaja memperoleh pengetahuan yang lebih baik tentang kesehatan reproduksi. Selain memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja, peer educator juga membantu pemecahan masalah (problem solving) kesehatan reproduksi yang dialami remaja (teman sebayanya). Adapun kendala yang dihadapi oleh peer educator yaitu waktu yang dimiliki peer educator remaja terbatas, mobilitas teman sebaya (kelompok dampingan) tinggi, jumlah peer educator remaja tidak sebanding dengan jumlah teman sebaya (kelompok dampingan) serta peer educator remaja terkadang tidak dipercaya oleh teman sebayanya. Sifat kerja yang hanya sukarela dan tidak formal membuat peer educator remaja hanya menjalankan kewajibannya tanpa mendapatkan haknya. Kata kunci : peran, remaja, kesehatan reproduksi} }