%A Teddy Adhitia(1), Yayuk Nurmiaty (2), Niar Nurmauli (2) nn %J digital library %T PENGARUH HIDRASI-DEHIDRASI DAN PUPUK NPK SUSULAN PADA VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max [L.] Merr.) VARIETAS ANJASMORO %X Hidrasi dehidrasi adalah salah satu perlakuan benih untuk memperbaiki viabilitas benih yang telah mengalami kemunduran. Pemupukan susulan pada saat berbunga merupakan salah satu upaya agronomik dalam produksi benih untuk mendapatkan viabilitas (daya berkecambah dan vigor awal yang tinggi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Mengetahui pengaruh invigorasi dengancara hidrasi-dehidrasi pada benih sumber yang telah disimpan 8 bulan dalam mempengaruhi viabilitas benih kedelai varietas Ajasmoro yang dihasilkan. 2) Mengetahui pengaruh peningkatan dosis pupuk NPK susulan saat berbunga yang diberikan pada tanaman dari benih sumber yang diinvigorasi dengan cara hidrasi-dehidrasi dalam menghasilkan viabilitas benih kedelai varietas Anjasmoro. 3) Mengetahui respons tanaman yang benih sumbernya diinvigorasi dengan hidrasi-dehidrasi terhadap peningkatan dosis NPK susulan pada saat berbunga dalam menghasilkan viabilitas benih kedelai varietas Anjasmoro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2009. Rancangan perlakuan mengikuti percobaan di lapang yaitu pola faktorial (3 X 3); setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Faktor pertama adalah cara hidrasi-dehidrasi yaitu kontrol (H0), pelembaban (H1), dan perendaman (H2). Faktor kedua adalah dosis pemupukan NPK susulan pada saat berbunga yaitu dosis pupuk 0 kg/ha (P0), 75 kg/ha (P1), 100kg/ha (P2). Kesamaan ragam antarperlakuan diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan model diuji dengan uji Tukey. Hasil data yang didapat akan dianalisis dengan uji F terencana dan dilanjutkan pemisahan nilai tengah dengan perbandingan ortogonal pada taraf 0,05 dan 0,01. Hasil penelitan menunjukkan bahwa (1) Perlakuan hidrasi-dehidrasi tidak mempengaruhi viabilitas benih berdasarkan variabel keserempakan berkecambah dan bobot kering kecambah normal; (2) Pemberian dosis pupuk NPK susulan tidak mempengaruhi tanggapan viabilitas benih pada variabel keserempakan berkecambah dan bobot kering kecambah normal; (3) Tanpa pupuk susulan, hidrasi-dehidrasi (pelembaban) lebih baik dalam menghasilkan daya berkecambah, kecepatan berkecambah, dan panjang berkecambah daripada perendaman sedangkan bila diberi pupuk NPK susulan pada dosis 75-100 kg/ha cara hidrasi-dehidrasi pada (perendaman) lebih baik dalam menghasilkan daya berkecambah, kecepatan berkecambah, dan panjang kecambah daripada yang dilembabkan. %D 2012 %L eprints19769