%0 Journal Article %A nn, Riky R. Pakpahan1, Dad R. J. Sembodo2, Indarto %D 2010 %F eprints:19778 %J digital library %T EFIKASI HERBISIDA ISOKSAFLUTOL SECARA PRATUMBUH TERHADAP GULMA PADA BUDIDAYA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) %U http://digilib.unila.ac.id/19778/ %X Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok rakyat Indonesia yang kebutuhannya semakin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk. Masalah utama yang perlu mendapat penanganan khusus dalam budidaya tanaman tebu adalah kehadiran gulma yang bersaing dengan tanaman budidaya dalam menyerap unsur hara, air, sinar matahari, dan ruang tumbuh yang berpengaruh terhadap produktivitas gula tebu. Teknik pengendalian yang dilakukan adalah dengan menggunakan herbisida berbahan aktif isoksaflutol untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh gulma. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keefektifan herbisida isoksaflutol dalam mengendalikan gulma, (2) mengetahui selektivitas herbisida isoksaflutol (3) mengetahui perubahan komposisi jenis gulma pada lahan pertanaman tebu setelah aplikasi herbisida isoksaflutol, (4) mengetahui pengaruh herbisida isoksaflutol terhadap tanaman tebu. Penelitian ini dilakukan di lahan pertanaman tebu kecamatan Natar, kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Februari―Mei 2009. Perlakuan diterapkan pada petak percobaan yang terdiri dari 7 perlakuan, yaitu 5 perlakuan dengan menggunakan dosis herbisida yang berbeda, 1 perlakuan penyiangan manual, dan 1 perlakuan kontrol, serta terdiri dari 4 ulangan. Penelitian dilaksanakan dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS). Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlett dan adtivitas data diuji dengan uji Tukey. Untuk membedakan nilai tengah perlakuan digunakan uji beda nyata terkecil (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) herbisida isoksaflutol (Merlin 750 WG) pada semua dosis yang diuji yaitu 0,49 kg/ha, 0,75 kg/ha, 1,00 kg/ha, 1,24 kg/ha, dan 1,50 kg/ha, mampu mengendalikan gulma pada 4, 8, dan 12 minggu setelah aplikasi, (2) herbisida isoksaflutol selektif dalam mengendalikan gulma daun lebar dan rumput, (3) herbisida isoksaflutol menimbulkan keracunan pada awal pertumbuhan tanaman tebu, kecuali pada dosis terendah yaitu 0,49 kg/ha pada 12 minggu setelah aplikasi. Perlakuan herbisida mempengaruhi pertumbuhan tanaman tebu, seperti tinggi dan populasi tanaman tebu, (4) terdapat perubahan komposisi jenis gulma akibat aplikasi herbisida isoksaflutol karena adanya kemunculan jenis gulma baru dan pergeseran dominansi gulma.