TY - JOUR ID - eprints20259 UR - http://digilib.unila.ac.id/20259/ A1 - 0514011013, Yaupan Hadi Y1 - 2010/02/02/ N2 - Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan sayuran rempah yang tingkat konsumsinya cukup tinggi di kalangan masyarakat, selain sebagai bumbu penyedap rasa juga sebagai obat tradisional. Dalam hal peningkatan produktivitas bawang merah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan salah satu diantaranya yaitu teknik budidaya. Di dalam teknik budidaya, yang menjadi salah satu faktor penghambat produksi adalah kehadiran gulma dan semakin sulitnya pelaksanaan pengendalian gulma. Metode pengendalian gulma pada lahan budidaya bawang merah tergantung pada kondisi fisik lingkungan dan teknik budidaya yang diterapkan. Salah satu metode pengendalian gulma yang dapat dilakukan yaitu pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan herbisida pendimethalin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) efikasi herbisida pendimethalin dalam mengendalikan gulma pada lahan budidaya bawang merah; (2) perubahan komunitas/komposisi jenis gulma setelah aplikasi pendimethalin pada lahan budidaya bawang merah; (3) fitotoksisitas atau keracunan pada tanaman bawang merah akibat aplikasi pendimethalin. Penelitian ini dilakukan di Lahan Penelitian Bataranila Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Maret hingga Juli 2009. Perlakuan diterapkan pada petak percobaan dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) yang terdiri dari 7 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey, selanjutnya data dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa herbisida pendimethalin yang diaplikasikan pada semua taraf dosis (387,2 g/ha, 580,5 g/ha, 774,4 g/ha, 986 g/ha, dan 1.161,6 g/ha) efektif untuk mengendalikan gulma rumput (Brachiaria mutica), sedangkan untuk gulma daun lebar daya kendali pendimethalin terhitung kurang efektif pada lahan budidaya bawang merah pada 2, 4, dan 6 MSA (Minggu Setelah Aplikasi). Terjadi perubahan komunitas/komposisi jenis gulma setelah diaplikasikan pendimethalin pada lahan budidaya tanaman bawang merah dan semua taraf dosis pendimethalin yang diaplikasikan menunjukkan gejala keracunan pada tanaman bawang merah pada awal-awal setelah pengaplikasian, akan tetapi setelah 3 minggu setelah aplikasi (3 MSA) tanaman tidak teracuni lagi (Tabel 11). Gulma dominan yang ditemui pada lahan budidaya bawang merah yaitu Brachiaria mutica, Cleome ruthidospermeae, Ipomoea triloba, dan Mimosa invisa. JF - Digital Library TI - Efikasi Herbisida Pendimethalin untuk Mengendalikan Gulma pada Budidaya Bawang Merah (Allium ascalonicum L) AV - restricted ER -